REPUBLIKA.CO.ID, KREMLIN -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama terlibat perbincangan melalui saluran telepon. Keduanya membahas tentang krisis di Ukraina, gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dan kesepakatan nuklir Iran.
Putin, yang secara konsisten membantah tuduhan AS terkait dukungannya terhadap pasukan pemberontak pro Rusia di Ukraina diminta Obama untuk memenuhi komitmennya sesuai perjanjian Minsk.
"Obama menegaskan kembali perlunya Rusia memenuhi komitmennya sesuai perjanjian Minsk. Termasuk penarikan pasukan dan senjatanya di Ukraina," kata Gedung Putih, seperti dikutip The Telegraph, Jumat (26/6).
Selain itu, Obama dan Putin juga membahas tentang kesepakatan nuklir antara Iran dengan negara kekuatan dunia. Terutama, terkait protes Suriah pada aktivitas nuklir yang dijalankan Iran.
Gedung Putih dalam pernyataannya menegaskan perlunya menjaga negoisasi antara negara kekuatan dunia dengan Iran. Tujuannya, agar Iran tidak mengembangkan senjata nuklirnya seperti yang dituduhkan Barat sebelumnya.