Selasa 30 Jun 2015 07:30 WIB

BKPM Perhatikan Ketersediaan Listrik di Belitung

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
ObJek wisata Taman Wisata Laskar Pelangi, Belitung Timur
Foto: Indonesiatravel
ObJek wisata Taman Wisata Laskar Pelangi, Belitung Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberi perhatian khusus terhadap ketersediaan listrik di Belitung. Listrik dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi kelancaran investasi ke wilayah tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala BKPM Sibarani Franky dalam hasil kunjungan kerjanya ke Belitung, Sabtu (27/6). Menurut Franky, dalam pertemuannya dengan Wakil Bupati Erwandi, terungkap ketersediaan listrik di Belitung tidak memadai. Kapasitas listrik yang ada hanya sebesar 40 MW. Sementara kebutuhan saat beban puncak mencapai 41 MW. Persoalan ketersediaan listrik di Belitung juga terkait dengan belum dapat dioperasikannya PLTU Suge dengan kapasitas 2 X 16,5 MW.

"BKPM mengusulkan swasta diberi kesempatan untuk melakukan investasi di sektor kelistrikan kapasitas 2 X 100 MW dengan mekanisme  private power utility  (PPU) khusus untuk menyuplai kebutuhan listrik Belitung," jelas Franky dalam siaran pers, Senin (29/6).

Menurutnya, hal itu juga sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar pemerintah segera membangun pembangkit 2 X 100 MW untuk mendukung kegiatan usaha di Belitung mendatang. Franky menambahkan untuk mengatasi hal tersebut, BKPM akan melakukan serangkaian rapat koordinasi dengan Kementerian/Lembaga teknis, PT. PLN (Persero) serta pemerintah daerah. Dia berharap ada percepatan realisasi investasi kelistrikan di wilayah Belitung, untuk mendukung investor dalam negeri dan asing yang berminat serius menanamkan modal di sana.

Kunjungan kerja Kepala BKPM ke Belitung merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja, Sabtu (20/6). Saat meresmikan Pelabuhan Tanjung Batu, Presiden Jokowi meminta Kepala BKPM untuk mendatangkan investor ke Belitung. Tujuannya untuk melihat potensi besar Belitung yang memiliki pelabuhan, daerah industri dan kawasan wisata. Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengharapkan dalam waktu 6 bulan mendatang sudah ada kegiatan ekonomi di Pelabuhan Tanjung Batu.

Selain melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Belitung, Kepala BKPM juga mengunjungi Pelabuhan Tanjung Batu, ASDP Tanjung Rhu serta menyaksikan paparan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang.

Menurut data BKPM, Realisasi Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Belitung sejak 2012 – 2014 selalu meningkat. Realisasi investasi tahun 2012 tercatat Rp 1,06 triliun, tahun 2013 Rp 1,67 triliun dan realisasi tahun 2014 Rp 1,73 triliun.

“Sedangkan, realisasi investasi kuartal I – 2015 terhitung sebesar Rp 287,22 miliar dan akan terus kita tingkatkan dengan menggali potensi investasi di Bangka Belitung,” tambah Franky.

Sektor utama investasi PMDN di Bangka Belitung di antaranya listrik, gas dan air; transportasi, gudang dan telekomunikasi; tanaman pangan dan perkebunan; perdagangan dan reparasi; hotel dan restoran. Sedangkan untuk PMA sektor investasi utama yakni, tanaman pangan dan perkebunan, industri makanan, pertambangan, listrik, gas, air dan industri kayu. Selama 2010 – 2014, investor PMA utama berdasarkan negara di Provinsi Bangka Belitung adalah Malaysia, Singapura, Inggris, Korea Selatan dan Mauritius.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement