REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Direktur Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional, Teten Setiawan mengklaim, saat ini telah terjadi peningkatan penyerahan zakat yang luar biasa di beberapa daerah Indonesia.
"Baznas daerah meningkat luar biasa, Aceh dan Sumatera Barat sudah melebihi hasil riset kita," kata Teten di Kompleks Yatim Islamic Boarding School "Ahbaabullah Center", Desa Cemplang, Kecamatan Cirangkong, Kabupaten Cibunggulan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/6).
Seperti di Sumatera Barat, lanjut Teten, dalam satu tahun potensi berzakat bisa mencapai Rp 100 miliar. Angka tersebut sudah merupakan di luar penerimaan zakat fitrah, "Aceh kemungkinan lebih besar," ujar Teten.
Pada tahun 2015 Baznas menargetkan penerimaan zakat sebesar Rp 4,6 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya.
Menurut Teten, setiap tahunnya penerimaan zakat terus meningkat dari kisaran 15 persen hingga 35 persen. Di mana pada tahun 2014 penerimaan mencapai 3,8 triliun dari target Rp2,66 triliun.
Nantinya, sambung Teten target penerimaan zakat berasal dari zakat mal dan zakat fitrah yang dihimpun oleh Baznas pusat, provinsi, kabupaten dan kota, serta lembaga amil zakat yang ada di seluruh Indonesia.
Baznas pun sangat optimistis target tersebut bisa tercapai. Hal tersebut berdasarkan fakta penelitian yang ditemukan di lapangan bahwa potensi zakat di masyarakat saat ini mencapai Rp 217 triliun. Bahkan, sambung Teten, penerimaan zakat juga akan sangat meningkat pada bulan Ramadhan karena adanya penyerahan zakat fitrah.
Adanya peningkatan jumlah penduduk kelas menengah hingga 70 juta orang juga semakin meningkatkan kesadaran beragama yang menjadi salah satu penunjang tercapainya target tersebut.
Kesadaran masyarakat ini didorong dengan mudahnya akses penyaluran zakat melalui sarana elektronik banking. Rata-rata pembayaran zakat melalui electronic banking adalah zakat mal yang dibayarkan oleh masyarakat kelas menengah berusia rata-rata sekitar 25 hingga 30 tahun.
"Jadi selain sisi sosial, juga didorong oleh kemudahan akses," katanya.