Selasa 07 Jul 2015 03:43 WIB

Jelang Lebaran, Pupuk Kujang Percepat Distribusi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indah Wulandari
Some men operate cement bagging machine in PT Pupuk Kujang in Karawang, West Java. Government  uarantees gas supply for PT Petrokimia resik (Petrogas) and PT Pupuk Kujang as part of fertilizer revitalization. (file photo)
Foto: Antara/M Ali Khumaini
Some men operate cement bagging machine in PT Pupuk Kujang in Karawang, West Java. Government uarantees gas supply for PT Petrokimia resik (Petrogas) and PT Pupuk Kujang as part of fertilizer revitalization. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID,CIKAMPEK -- PT Pupuk Kujang Cikampek, Karawang, Jabar, akan memercepat distribusi pupuk menjelang Lebaran.

Bahkan, produsen pupuk tersebut menjamin stok pupuk pascalebaran sangat aman. Pasalnya, sebelum H-7 distribusi pupuk bersubsidi ini terus digenjot. Supaya, keberadaan pupuk tersebut bisa lebih dekat dengan petani.

Manajer Humas PT Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya Kurniawan, mengatakan, saat ini stok pupuk urea masih sangat banyak. Jumlahnya lebih dari 50 ribu ton. Kemudian, stok pupuk NPK menyapai 997 ton. Begitu pula dengan pupuk organik, yang stoknya lumayan yakni lebih dari 2.500 ton.

"Jadi, pascalebaran stok pupuk tetap aman," ujar Ade, kepada Republika, Senin (6/7).

Menurutnya, karena berdasarkan aturan armada truk harus berhenti operasi mulai H-7 sampai H+7 lebaran. Karena itu, armada pupuk juga akan mengikuti aturan itu. Dengan begitu, distribusi pupuk terus ditingkatkan. Supaya, sebelum H-7 itu pupuk sudah ada di gudang lini tiga atau di gudang tingkat kabupaten.

Ade mengaku, pascalebaran di wilayah Jabar, masih banyak petani yang baru bercocok tanam. Karena itu, kebutuhan akan pupuk masih sangat tinggi. Makanya, Kujang berupaya untuk memercepat distribusi pupuk tersebut.

Ade menyebutkan, kebutuhan urea selama Juni kemarin menyapai 50 ribu ton. Pupuk bersubsidi itu, telah didistribusikan sebanyak 38 ribu ton. Sedangkan kebutuhan NPK menyapai 6.750 ton, dan yang telah direalisasikan menyapai 3.509 ton. Untuk kebutuhan pupuk organik sebanyak 3.605 ton, yang telah direalisasikan menyapai 2.504 ton.

"Kebutuhan itu, berdasarkan pengajuan dari dinas pertanian Jabar," ujar Ade.  

Ketua KTNA Kabupaten Karawang, Endjam Djamsir, mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat dan PT Pupuk Kujang, supaya stok pupuk tetap aman pascalebaran. Mengingat, di wilayah Karawang, yang sudah tanam itu baru menyapai 40 persen dari total areal sawah sekitar 97 ribu hektare.

"Jadi, masih banyak yang belum tanam. Dengan begitu, kebutuhan akan pupuk masih sangat tinggi pascalebaran ini," ujar Endjam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement