REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pesawat tanpa awak atau Drone milik Dinas Perhubungan Provinsi Banten yang rencananya akan digunakan untuk memantau arus lalu lintas gagal uji coba. Pesawat tersebut jatuh di Mapolda Banten, saat dicoba diterbangkan oleh operator.
Pesawat seharga Rp 250 juta tersebut jatuh pada acara sosialisasi persiapan arus mudik antara Polda Banten dan Dinas Perhubungan Banten. Jatuhnya pesawat yang di bangga-banggakan Dishub Banten ini langsung menjadi perhatian para pengunjung sosialisasi.
Kepala Dishub dan komunikasi dan informasi provinsi Banten, Revrie Aroes mengatakan, jatuhnya pesawat tanpa awak yang mempunyai jarak tempuh 10 kilometer tersebut akibat ada permasalah pada baterai. "Iya gagal terbang. Orang langsung nyungsep ke bawah kok. Untungnya ini kan pake baterai, jadi enggak kebakar," kata Revrie Aroes, Rabu (8/7).
Padahal, acara tersebut disaksikan langsung oleh Kapolda Banten, Brigjen Boy Rafli Amar dan beberapa petinggi Polda Banten. "Kelamaan nunggu, jadi baterainya lemah. Kemaren (Pas uji coba pertama) kan terbang itu, karena langsung nggak nungu lagi" tegasnya.
Sebelumnya, Dishubkominfo Banten akan menggunakan drone tersebut untuk mengurai kemacetan pada saat arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1436 H, khususnya di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon. Pesawat tersebut sebelumnya sempat diuji coba pada Selasa 23 Juni 2015 di halaman parkir Dishubkominfo Banten dan tak mengalami persoalan.