REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi perekonomian Yunani yang sedang terpuruk nyatanya cukup berdampak kepada sebagian besar saham di negara besar. Termasuk Cina, menurut pengamat ekonomi Reza Priyambada, turunnya saham di negara tersebut akibat kekhawatiran perekonomian Yunani.
"Kalau dikaitkan dengan sentimen Yunani, hampir semua saham akan terkena imbasnya baik secara langsung atau tidak langsung," kata Reza kepada ROL, Ragu (8/7).
Lebih lanjut ia menjelaskan, hal tersebut semakin terlihat pengaruhnya jika dikaitkan dengan pergerakan mata uangnya. Keadaan Yunani akan berpengaruh terhadap mata uang dolar AS.
Keadaan Yunani yang buruk akan mempengaruhi gejolak ekonomi di Eropa. "Ini kan berarti nanti akan menyebabkan mata uang Eropa jatuh. Kalau sudah begini, dolar AS pasti akan naik," jelas Reza.
Sehingga, lanjut Reza, jika mata uang Amerika mengalami kenaikan pasti akan berimbas kepada mata uang lain yang membuat pelemahan. Untuk itu, jika mata uang lemah maka akan mempengaruhi saham di negaranya termasuk Cina.
Diketahui, awal pekan ini saham global Asia termasuk Cina mengalami koreksi tajam dalam pergerakannya. Hal tersebut terjadi karena hasil referendum Yunani pada (5/7) menolak syarat yang diajukan kreditor mengenai talangan dana internasional.