REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri mengembangkan produk Tabungan Mabrur. Produk ini juga dijadikan sarana edukasi.
Group Head Hajj and Umra BSM Yuniarto Joko Purwanto mengatakan, BSM mengembangkan Tabungan Mabrur. Melalui tabungan ini, BSM juga mengedukasi jamaah untuk segera berhaji bagi mereka yang mampu, apalagi antren haji makin panjang setiap tahun.
''Ada yang mampu, orangtuanya sudah naik haji, lupa anaknya belum didaftarkan. Mereka jadi berhaji di rentang waktu yang berbeda. Dari tren angka Kementerian Agama, antrean bertambah tiga tahun per pendaftaran,'' papar Anto.
Edukasi semacam ini penting karena kelas menengah Muslim Indonesia lebih dari 50 juta orang. Sementara yang antre baru tiga juta orang dan kuota per tahun saat ini hanya 188 ribu jamaah. Tahun ini ada 58 ribu calon jamaah haji reguler dan 10 ribu calon jamaah haji khusus yang sudah melunasi BPIH.
Selain itu, BSM juga tengah memasarkan produk pembiayaan umrah. Untuk kelurga, pembiayaan bisa sampai Rp 200 juta dan perorangan Rp 50 juta. Pengembalian dana antara tiga hingga lima tahun dan angsurannya bisa sekitar Rp 500 ribu per bulan.
''Tidak ada jaminan kalau payroll di BSM atau Mandiri. Umrah tahun berangkat di November, kami pasarkan Oktober,'' kata Anto.