REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Arema Cronus menyatakan siap menjadi tuan rumah turnamen Piala Indonesia Satu. Namun hingga saat ini pihak BOPI dan PSSI belum memberikan rekomendasi dan kepolisian juga belum mengeluarkan surat izin pertandingan. Sedangkan turnamen yang dipromotori oleh Mahaka Sports and Entertainment ini akan digelar pada 15 Agustus 2015 mendatang.
“Hingga saat ini, belum ada kejelasan terkait rekomendasi dari BOPI dan PSSI serta izin pertandingan dari kepolisian,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji, Jumat, (10/7).
Sudarmaji mengatakan Arema Cronus telah ditunjuk menjadi salah satu tuan rumah turnamen Piala Indonesia Satu. Selain Arema tim yang dipercaya menjadi tuan rumah adalah PSM Makassar, Persib Bandung dan Bali United. Namun jelas Sudarmaji, pihak manajemen akan tetap persiapan segala yang nantinya dibutukan.
Ia mengatakan mengapresiasi penunjukan Malang sebagai tuan rumah Piala Indonesia Satu. Namun, Arema pun tetap menunggu perkembangan lebih lanjut masalah izin dan rekomendasi. Masalahan izin dan rekom keamanan pertandingan, diketahui memang selalu menjadi polemik dalam beberapa bulan terakhir.
“Yang jelas, kejadian kemarin di Banyuwangi (Sunrise of Java Cup 2015) tidak mau kita ulangi lagi. Kita menunggu kepastian rekom dan izin dulu saja, baru bisa bergerak untuk persiapan maksimal,” tegasnya.
Arema Cronusdan Persebaya Surabaya sebelumnya, dinyatakan tidak lolos verifikasi yang dilakukan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) saat mengikuti QNB League musim 2015. Sebelumnya Menpora Imam Nahrawi mengatakan jika turnamen Piala Indonesia Satu ini juga wajib melalui verifikasi dari BOPI.
"Saya belum mendengar kalau Persebaya dan Arema ikut Piala Indonesia Satu. Sejauh ini, BOPI belum memberikan info kepada saya terkait itu mungkin karena surat-suratnya juga belum diterima," ujar Menpora.
Menpora berharap turnamen ini dapat berjalan. Karena itu, ia sudah mewanti-wanti BOPI agar verifikasi yang dilakukan tidak terlalu ketat.
"Kita akan lihat nanti, tapi saya akan minta kepada BOPI agar tidak boleh menghentikan atau memberi syarat-syarat yang terlalu ketat. Selagi bisa longgar, kenapa tidak. Tetapi, semua harus berhitung kepada profesionalitas termasuk penyelenggara, klub dan semua kita harus profesional," tambahnya.