REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Siapa yang menyangka jika salah satu hama pertanian yang paling membuat masalah di Australia, ternyata bisa berpotensi membantu menemukan pengobatan penyakit Alzheimer.
Para peneliti di University of Adelaide baru saja membudidayakan lalat yang bisa membawa neurodegenerative. Farmakolog, sekaligus toksikologi molekul, Dr Ian Musgrave, mengatakan penggunaan lalat ini adalah untuk menguji obat dan metode pengobatan untuk penyakit Alzheimer.
"Penyakit Alzheimer adalah masalah besar di Australia, terutama bagi orang tua," kata Dr Musgrave baru-baru ini. "Saat orang menjadi tua, penyakit neurodegenerative ini meningkat secara luas, dan insiden penyakit ini akan meningkat dari waktu ke waktu."
"Masalahnya adalah kita tidak memiliki pengobatan yang efektif untuk penyakit Alzheimer. Kami memiliki beberapa perawatan untuk mengobati gejala-gejala awal, tapi bukan untuk penyebab penyakit."
Model modifikasi genetik pada lalat sangat tegas dan dan kami pun memiliki model perilaku dan memori lalat buah.
"Kami memiliki latar belakang genetik yang baik dan cara yang baik untuk mempelajari apakah sistem saraf lalat buah dipengaruhi atau tidak."
Dr Musgrave mengatakan sebelum dia menguji pengaruh metode pengobatan, pertama kali ia harus memberikan penyakit tersebut kedalam lalat.
"Kami tidak bisa memberi penyakit Alzheimer kepada lalat seperti yang dimiliki manusia, karena otak lalat dan manusia bekerja dengan berbeda," katanya.
"Apa yang kami lakukan adalah mengambil gen manusia yang menghasilkan protein yang menyebabkan penyakit Alzheimer, lalu kami menghilangkan gen yang setara dari lalat dan menggantinya dengan gen manusia."
"Sekarang lalat akan mulai memproduksi versi mutan dari gen manusia yang terlibat dalam penyakit Alzheimer. Kemudian akan menumpuk di saraf mereka dan mulai menyebabkan saraf mereka menjadi tidak berfungsi."
Dr Musgrave mengatakan lalat buah sudah digunakan untuk membantu memahami berbagai penyakit manusia sebelumnya.
"Hal ini mengejutkan, tapi lalat buah sudah digunakan untuk melihat sejumlah penyakit manusia sejak lama," katanya.