REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Mantan kapten Barcelona Xavi Hernandez mengkritik Real Madrid perihal cara mereka menangani kepergian kiper bintang sekaligus rekannya di timnas Spanyol Iker Casillas. Casillas mengumumkan kepergiannya ke FC Porto di ruang pers Santiago Bernabeu pada Ahad (12/7) sendirian dengan linangan air mata.
Kritikan kemudian mengalir deras. Presiden Madrid Florentino Perez kemudian merespons dengan menggelar seremoni pelepasan keesokan harinya. Namun ini tak menyurutkan kritikan terhadap petinggi Madrid.
"Bagi saya, kepergiannya dari Real Madrid menyebalkan. Itu menyedihkan. Itu merupakan sesuatu yang memalukan," tulis Xavi dalam surat terbuka yang dipublikasi oleh surat kabar Katalan La Vanguardia. "Bagaimana bisa Anda tidak mengapresiasi Iker? Bagi saya, ia merupakan kiper paling menentukan sepanjang sejarah."
Kepergian mendadak Casillas (34) kontras dengan penghormatan massal yang diorganisir Barcelona untuk Xavi ketika ia meninggalkan Barca untuk pindah ke klub Qatar Al-Sadd pada akhir musim lalu.
"Saya menyebut diri saya sendiri cukup beruntung, namun Iker layak mendapatkan perlakuan yang sama seperti yang selalu ia berikan ke yang lain," tulis Xavi.
Casillas dan Xavi (35) merupakan teman masa kecil dan mantan rekan karib di timnas Spanyol yang memenangi Piala Dunia 2010 dan dua Piala Eropa terakhir.
Meski menjadi kapten untuk dua klub dengan rivalitas terbesar di olahraga Spanyol, mereka membuat sikap persahabatan di depan publik. Casillas memanggil Xavi dengan sikap bersahabat sepanjang pertandingan-pertandingan bertensi tinggi antara kedua klub itu pada 2012.
Xavi mengatakan sikap itu membantu menyelamatkan tim nasional dari ketegangan-ketegangan yang memuncak antara anggota kedua klub di timnas Spanyol. Untuk sikap itu, keduanya mendapat Penghargaan Asturia untuk Olahraga dari Pangeran Spanyol, penghargaan tertinggi untuk warga sipil.
Menurut Xavi, Casillas bermain di bawah tekanan belakangan ini. Seolah-olah, kata Xavi, dia harus Casillas harus membuktikan dirinya sebagai kiper besar. Dan, menurut Xavi, Casillas juga melakukannya tanpa sukacita.
"Kita tidak dapat membiarkan olahraga di Spanyol tumbuh tanpa saling menghormati, tanpa dihormati untuk apa yang telah mereka lakukan untuk olahraga mereka, namun yang kerap terjadi justru kesalahan-kesalahan mereka disekspos, terkadang dengan rasa dengki."