REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Insiden Tolikara, Papua pada Jumat (17/7) lalu membuahkan beberapa hikmah bagi pengembangan hubungan antarumat beragama di Indonesia selanjutnya.
“Pemerintah diharapkan dapat lebih proaktif menyejahterahkan masyarakat Papua baik di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial ekonomi sehingga sejajar dengan provinsi lainnya. Pemda juga harus memberikan pelayanan secara adil kepada setiap warga Papua karena Tanah Papua adalah bagian yang tak terpisahkan dari NKRI,” ungkap Ketua Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Natsir Zubaidi, Sabtu (25/7).
Dia juga mengajak para jamaah mesjid melakukan solidaritas dana untuk pembangunan mesjid dan sekolah di Papua, khususnya di Tolikara.
Ketua Bidang Sarana, Hukum, dan Wakaf (PP DMI) itu menyerukan agar jamaah masjid dan pengurus mesjid dapat melakukan solidaritas dana bantuan untuk pembangunan masjid, sekolah, dan pusat-pusat ekonomi rakyat guna ikut memajukan tanah Papua.
Natsir melanjutkan, tragedi yang cukup menyakitkan umat Islam itu bisa diambil hikmahnya agar motivasi umat Islam untuk membangun tanah Papua yang lebih baik menjadi terbangun.
“Tapi, tanpa harus melupakan bahwa para pelaku teror tersebut harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku termasuk aktor intelektualnya,” kata dia.