REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Setelah insiden Tolikara, tokoh-tokoh agama di kabupaten/kota di Aceh saling meningkatkan silaturahmi dan sebagai bentuk ketulusan dan kerukunan, mereka kembali mendeklarasikan kedamaian.
Seperti di kawasan pantai barat selatan, Korem 012/Teuku Umar memfasilitasi pertemuan sekaligus deklarasi damai seluruh tokoh agama di wilayah itu, kemudian Kabupaten Aceh Tengah, Simeulue, dan Kota Langsa.
"Hal ini menandakan bahwa warga Aceh, khususnya di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, baik Muslim maupun non-Muslim sangat menjunjung tinggi toleransi beragama. Kerukunan antarumat beragama selama ini kami rasakan berjalan dengan baik," kata tokoh agama Kristen Pendeta Egi dan Buddha Sumardi di Meulaboh, Sabtu (25/7).
Hal senada juga dikemukakan ulama Aceh Barat Tengku Abdurrani Adian yang menyatakan masyarakat Aceh cinta damai sehingga toleransi antarumat beragama sangat dijunjung tinggi di daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam itu.
"Silaturahim menjadi kekuatan kita bersama mewaspadai campur tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab memperkeruh situasi Aceh yang sudah damai dan aman," kata Abdurrani yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Barat ini.