REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan Jafar menyerukan dilakukannya shalat Istisqa atau shalat mohon turun hujan sebagai salah satu cara untuk mendatangkan hujan untuk mengatasi musibah kekeringan yang melanda banyak desa di Indonesia.
“Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius. Untuk menghadapi situasi sulit seperti musibah kekeringan sekarang ini mari kita tundukkan kepala tengadahkan tangan memohon kepada Allah Yang Maha Pengasih dan desa-desa secepatnya lakukan shalat Istisqa,” ujarnya, di Jakarta, Ahad (26/7).
Dijelaskan Marwan, shalat Istisqa adalah shalat yang dilakukan dalam rangka memohon hujan kepada Yang Maha Kuasa. Dia menjelaskan, hukum shalat ini adalah sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) bagi yang terkena musibah kekeringan yang berakibat kelangkaan air untuk minum dan kebutuhan lainnya.
Dianjurkan semua jama’ah memperbanyak istighfar, memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah dilakukannya sebelum melakukan shalat ini. Shalat ini juga harus dilaksanakan dengan penuh khidmat, keprihatinan dalam keadaan memelas dan merendahkan diri serendah rendahnya kepada Allah SWT.
Sejak beberapa waktu lalu ia mengaku telah memantau fenomena kekeringan yang melanda hampir semua daerah di Indonesia. Tidak kunjung turunnya hujan menyebabkan sumber air desa menjadi kering, warga desa kesulitan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
“Kita juga khawatir akan terjadi gagal panen, begitu juga usaha desa seperti perkebunan, peternakan, perikanan darat, dan lainnya akan ikut terganggu atau berhenti,” ujarnya.