REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Shalat istisqa atau shalat minta hujan dilakukan sejak masa Nabi Muhammad SAW. Pakar Ilmu Alquran, Dr Ahsin Sakho Muhammad menjelaskan, Rasulullah SAW kadang meminta hujan dengan doa, kadang dengan shalat istisqa.
“Pertama kali, Nabi muhammad SAW melakukan shalat istisqa saat berada di Madinah,” ungkap Dr Ahsin Sakho muhammad kepada Republika, Ahad (26/7).
Ahsin menuturkan, pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang Badui kampung datang menghadap beliau. Orang Badui itu mengadukan kesulitannya pada Rasulullah SAW.
“Ya Rasulullah, sumber mata air kering, sedang hewan ternak sudah pada mati. Kami ini dalam keadaan sangat susah, Ya Rasulullah,” kata si Badui.
Mendengar keluh kesah orang Badui itu, Nabi pun berdoa memohon hujan kepada Allah. Hanya sekali beliau berdoa, kemudian turunlah hujan. Tidak berapa lama, mega-mega terkumpul menjadi mendung.
Ahsin melanjutkan, shalat istisqa pernah beberapa kali dilakukan selama masa hidup Nabi. Pernah juga Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para sahabat dan penduduk Madinah untuk shalat istisqa.
“Kalau Nabi shalat istisqa, setelah itu pasti hujan turun. Kadang dengan doa, kadang memakai shalat istisqa,” ungkap Ahsin sembari menambagkan, hendaknya jangan sampai ada peserta shalat istisqa yang sedang dalam keadaan memutus tali silaturahim.
Ia mengatakan, sahabat Umar bin Khattab dulu pada waktu mengumpulkan kaum Muslim untuk shalat istisqa, melarang orang yang sedang memutuskan tali silaturahim masuk ke area shalat. Pasalnya, itu akan membuat doa akan ditolak Allah SWT.