REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengkonfirmasi Ketua Satuan Tugas (Satgas) reformasi akan berasal dari kalangan di luar dunia sepak bola. FIFA telah disandera skandal mega korupsi yang berdampak pada penangkapan sejumlah petingginya.
Sepp Blatter yang masih bertugas sebagai Presiden FIFA mengungkapkan langkah inisiatif dibutuhkan guna membersihkan masalah. Hal itu dikatakannya seusai sesi konferensi pers yang diganggu oleh komedian Inggris pekan lalu. Ia meyakini pembentukan satgas sebagai langkah nyata dalam usaha menangani skandal mega korupsi tersebut.
Meski sudah melakukan langkah nyata, FIFA masih memiliki tekanan dari sejumlah pihak. Oleh karena itu, FIFA memutuskan memilih ketua satgas yang bukan berasal dari sepakbola. Hal itu dilakukan guna menjaga independensi dari pihak FIFA sendiri. Selain itu, ketua satgas juga diminta bukan berasal dari Eropa.
"Sudah ditentukan bahwa satgas reformasi akan diketuai oleh seseorang yang independen dari luar dunia sepak bola," tulis FIFA dalam surat pernyataannya yang dilansir dari Talksport.
Nantinya, satgas reformasi sepakbola ini akan beranggotakan sebelas orang. Berdasarkan kabar yang beredar, pengusaha Swiss bernama Domenico Scala menjadi salah satu calon ketua satgas tersebut. Scala merupakan seorang manajer industri biofarmasi sekaligus ketua komite kepatutan dan audit FIFA.
Namun demi menjaga independensi, akhirnya ia batal menjadi ketua satgas. Juru bicara Scala pun membatah kabar itu."Domenico Scala tidak pernah mendaftar menjadi ketua satgas itu," tegasnya.