Selasa 28 Jul 2015 14:51 WIB

Ketua Satgas Reformasi FIFA Bukan dari Dunia Sepak Bola

Rep: C33/ Red: Citra Listya Rini
FIFA
Foto: EPA/STEFFEN SCHMIDT
FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH  -- Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengkonfirmasi Ketua Satuan Tugas (Satgas) reformasi akan berasal dari kalangan di luar dunia sepak bola. FIFA telah disandera skandal mega korupsi yang berdampak pada penangkapan sejumlah petingginya.

Sepp Blatter yang masih bertugas sebagai Presiden FIFA mengungkapkan langkah inisiatif dibutuhkan guna membersihkan masalah. Hal itu dikatakannya seusai sesi konferensi pers yang diganggu oleh komedian Inggris pekan lalu. Ia meyakini pembentukan satgas sebagai langkah nyata dalam usaha menangani skandal mega korupsi tersebut.

Meski sudah melakukan langkah nyata, FIFA masih memiliki tekanan dari sejumlah pihak. Oleh karena itu, FIFA memutuskan memilih ketua satgas yang bukan berasal dari sepakbola. Hal itu dilakukan guna menjaga independensi dari pihak FIFA sendiri. Selain itu, ketua satgas juga diminta bukan berasal dari Eropa.

"Sudah ditentukan bahwa satgas reformasi akan diketuai oleh seseorang yang independen dari luar dunia sepak bola," tulis FIFA dalam surat pernyataannya yang dilansir dari Talksport.

Nantinya, satgas reformasi sepakbola ini akan beranggotakan sebelas orang. Berdasarkan kabar yang beredar, pengusaha Swiss bernama Domenico Scala menjadi salah satu calon ketua satgas tersebut. Scala merupakan seorang manajer industri biofarmasi sekaligus ketua komite kepatutan dan audit FIFA.

Namun demi menjaga independensi, akhirnya ia batal menjadi ketua satgas. Juru bicara Scala pun membatah kabar itu."Domenico Scala tidak pernah mendaftar menjadi ketua satgas itu," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement