Kamis 30 Jul 2015 01:18 WIB

Dilanda Krisis, PM Yunani Ditekan dari Dua Sisi

Rep: c35/ Red: Satya Festiani
PM Yunani Alexis Tsipras
Foto: antara
PM Yunani Alexis Tsipras

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras harus berjuang menghadapi pemberontakan dari sayap kiri Partai Syriza. Dia menegaskan pada Rabu (29/7) waktu setempat, bahwa pemerintah tidak akan menerapkan langkah-langkah reformasi di luar kesepakatan yang telah disepakati dengan pemberi pinjaman pada pertemuan puncak dengan zona Euro pada bulan ini.

Pada Kamis (30/7) waktu setempat, Tsipras akan menghadapi sesi pertemuan dengan komite sentral Syriza untuk membahas kemarahan beberapa aktivis yang tidak sepakat dengan bailout yang lebih ketat yang disetujui pada referendum 5 Juli lalu. Bahkan para pemberontak partai itu mengancam Tsipras untuk mengadakan pemilihan lebih awal jika dia tidak lagi memiliki suara mayoritas di parlemen. Mereka menyarankan untuk menggelar kongres partai darurat pada awal September.

Pada saat yang sama Tsipras juga sedang mendapatkan tekanan dari kreditur Yunani untuk melewati dua paket yang harus dijalankan sebelum disahkan oleh parlemen. Hal itu juga mencakup langkah-langkah yang tidak disukai yaitu menekan pensiun dini dan meringankan pajak bagi petani, demikian sumber dari Uni Eropa, Rabu (29/7).

“Saya mengetahui persis batasan kesepakatan yang ditandatangani pada pertemuan zona euro pada 12 Juli lalu. Kami akan menerapkan komitmen ini, terlepas dari apakah itu disetujui atau tidak,” kata Tsipras kepada Radio Sto Kokkino.

Yunani hampir jatuh ke jurang perekonomian pada bulan lalu, dimana pemerintah terpaksa harus menutup bank-bank negara itu selama tiga pekan di bawah kontrol rezim pemerintah. Sementara itu Tsipras kemudian dipaksa untuk membuat konsesi besar untuk reformasi dan penghematan untuk membuka negosiasi bailout ketiga senilai hingga 86 miliar euro.

Tsipras mengatakan anggaran utama akan seimbang sebelum utang mengalami impas atau menunjukkan deficit pada tahun ini. Itu semua tergantung pada situasi keuangan yang memburuk tajam sejak diberlakukannya kontrol modal pada 28 Juni.

Juru bicara dari Komisi Eropa menolak untuk mengatakan langkah-langkah tambahan yang diharapkan Athena sebelum kesepakatan dari bailout baru, meskipun pada awal pekan ini dia mengatakan bahwa reformasi lebih lanjut seharusnya dilakukan sebelum pertolongan pertama diluncurkan.

Peluncuran pembicaraan bailout dimulai pada pekan ini, itu tidak termasuk pada target fiskal tertentu, namun Athena sebelumnya sudah memperkirakan akan mencapai keseimbangan surplus primer hingga satu persen dari ekonomi Yunani tahunan pada tahun ini dan dua persen pada tahun 2016.

Pihak kreditur bersedia untuk mengijinkan jalur fiskal rendah yang memperhitungkan Yunani kembali ke resesi. Hal itu memungkinkan Atena untuk mengejar reformasi ekonomi dan administrasi yang lebih bersemangat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement