Ahad 02 Aug 2015 15:20 WIB
Muktamar Muhammadiyah

Muhammadiyah: Pemilihan Ketum tak Diintervensi Parpol

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Panitia Pelaksana menyatakan persiapan Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Aisyiyah ke 47 di Makassar telah selesai.
Foto: ANTARA FOTO/Darwin Fatir
Panitia Pelaksana menyatakan persiapan Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Aisyiyah ke 47 di Makassar telah selesai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah berjanji pemilihan ketua umum lepas dari intervensi pihak eksternal maupun Partai Politik, Ahad (2/8).

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, proses pemilihan Muhammadiyah berbeda dari organisasi lain. "Kita memiliki sistem pemilihan yang sulit sekali diintervensi," jelas dia.

Proses pemilihan Ketua Umum Muhammadiyah melalui tahapan dan berjenjang. Pencalonan mereka juga sangat selektif.

Seluruh kandidat yang terpilih telah memiliki kualifikasi mumpuni sebagai ulama intelektual dan manajer dakwah. Dahnil berharap ditangan Ketua Umum yang baru dapat mengembangkan potensi Muhammadiyah.

Empat nama sebagai calon terkuat memiliki kemampuan tersebut. Abdul Mufti adalah ulama muda yang diharapkan dapat memiliki terobosan-terobosan baru.

Prof Yunahar dikenal sebagai ulama yang mampu memberikan organisasi hal-hal positif bagi kemajuan Muhammadiyah. Begitu juga Busyro Muqaddas dan Anwar Abbas dikenal Dahnil sebagai ulama dan pemimpin.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement