Ahad 02 Aug 2015 16:55 WIB

David Cameron akan Blokir Situs porno

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Blokir situs porno
Foto: Antara
Blokir situs porno

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri David Cameron akan memaksa situs porno untuk ditutup. Hal ini dilakukan jika situs tersebut tidak menempatkan pembatasan untuk anak usia di bawah 18 tahun dapat melihat video dewasa tersebut.

Menurutnya, selama ini setiap industri masih diberikan kebebasan untuk menginstalkontrol perbatasan usia sendiri. Tapi, jika para industri tersebut gagal melakukannya, maka David menegaskan akan mematikan secara total situs tersebut.

"Saya ingin batasan umur benar-benar dimasukkan dalam situs," kata Cameron dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The Independent, Ahad (2/8).

Sebelumnya, pemerintah juga sudah memberikan intruksi supaya melarang anak-anak dibawah umur untuk dapat mengakses situs porno dengan mudah. Misalnya dengan menerapkan sistem pembayaran atau dengan cara yang lain. Jika masih saja tidak berhasil, maka Undang-Undang yang akan bertindak langsung.

"Suatu pelanggaran jika Inggris masih mempublikasikan pornografi di online tanpa kontrol verifikasi usia. Mungkin dengan regulator dapat mengawasi dan menekan kontrol," kata penyataan pemerintah Inggris.

Pemerintah akan mengadakan pertemuan dan konsultasi dengan website untuk melihat cara terbaik dalam mengatur video. Hasil pertemuan dan kesepakatan ini bisa saja dilanggar, tergantung dari apakah mereka berkomitmen untuk menjaga dan mengawasi konten tontonan yang ditonton anak-anak atau tidak.

Sampai saat ini, di Inggris masih ada 10 situs porno yang dapat ditonton dengan mudah dan tanpa verifikasi usia. Selain itu, situs juga memberikan konten gratis bagi siapa saja yang ingin membukanya.

Di sisi lain, untuk penjualan DVD dewasa di Inggris sudah dalam kontrol yang bagus. Pemerintah berharap, aturan yang diterapkan secara ofline juga mampu diterapkan oleh situs online. "Kami sadar akan bahaya dan risiko yang dihadapi kaum muda di dunia online," ujar menteri keamanan internet, Joanna Shields.

Itu sebabnya, saat ini pemerintah komitmen untuk menaga dan melindungi anak-anak, serta mengambil kontrol supaya anak-anak terhindar dari situs tersebut.  Sedangkan untuk perusahaan-perusahaan yang menyediakan konten dewasa, supaya memgabil cara dan memastikan supaya situs tersebut diberikan verifikasi usia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement