Ahad 02 Aug 2015 19:15 WIB

Pembahasan Tatib Muktamar NU Berlangsung Alot

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Sidang Pleno I dengan agenda pembahasan tata tertib (tatib) di Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 berjalan alot. Bahkan, sampai hari kedua pelaksanaan muktamar, pembahasan tatib belum juga selesai dilakukan.

Salah satu pasal yang diperdebatkan yakni pasal 14 adalah terkait pemilihan pimpinan sidang. Sebagian peserta meminta agar pimpinan sidang dipilih langsung dan terbuka oleh muktamirin (peserta muktamar). Alhasil, sidang pleno pembahasan tatib di alun-alun Jombang, Jawa Timur, berlangsung dengan adu argumen.

Pimpinan sidang Slamet Effendy Yusuf mengatakan, pemilihan pimpinan sidang memang dipilih oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Mekanisme tersebut telah sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang menjadi pedoman dalam berorganisasi.

"Keputusan itu bukan pendapat kami tetapi tertuang dalam AD/ART Pasal 20 Ayat 6, jadi itu tidak bertentangan," kata Slamet saat memimpin sidang, Ahad (2/8).

Salah seorang muktamirin meminta agar perdebatan itu tidak menjadikan benih-benih perpecahan di internal organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia ini. Dia berharap semua pihak agar tak egois dan mengedepankan kebersamaan.

"Utamakan kebersamaan dan menjunjung tinggi akhlakul karimah dalam bermuktamar. Ayo kita shalawat," ujar salah seorang muktamirin.

Perdebatan itu pun terus berlangsung. Beberapa muktamirin tetap bertahan dengan argumennya masing-masing. Sidang pun akhirnya ditunda hingga pukul 20.00 WIB dan akan dilanjutkan dengan pembahasan Pasal 14 ini.

Sidang Pleno I di alun-alun Kabupaten Jombang ini pun dijaga oleh Bantuan Anshor Serbaguna (Banser) untuk menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Meski diwarnai perdebatan karena perbedaan pendapat yang cukup tajam, muktamar masih berlangsung aman.

Sidang pleno pembahasan tatib sedianya dilakukan setelah pembukaan pada Sabtu (1/8) malam. Namun, karena masih ada kendala dalam kepesertaan, panitia akhirnya menunda hingga Ahad (2/8) pagi. Namun, registrasi kepesertaan yang masoh bermasalah membuat sidang ditunda hingga Ahad (2/8) pukul 14.00 WIB.

Ketua Panitia Muktamar NU Saifullah Yusuf mengakui, registrasi peserta yang sempat bermasalah memang menjadikan pembahasan tatib molor. Berbagai permasalahan ditemukan saat peserta melakukan registrasi. Mulai pemalsuan kartu identitas oleh muktamirin hingga masalah teknis.

"Kami melihat ada sesuatu yang janggal sehingga kami lakukan verifikasi ulang," ujar wakil gubernur Jawa Timur itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement