REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI kembali mempertegas sikap konfrontatifnya kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Selain menuding sebagai biang kerok terhentinya kompetisi di Indonesia, PSSI juga mempertanyakan eksistensi dari hadirnya BOPI untuk memberikan lampu hijau buat kompetisi yang digelar di negeri ini.
Juru Bicara PSSI, Tommy Welly, menegaskan kompetisi PSSI itu tidak perlu melibatkan BOPI. Ia menjabarkan hal itu tercantum dalam sejumlah pasal UU SKN, di antaranya menyebut kegiatan olahraga nasional harus dilakukan oleh induk cabang olahraga, dalam hal ini PSSI.
"Dari sejumlah pasal yang dijabarkan, tidak ada yang mengharuskan PSSI melibatkan BOPI dalam memutar kompetisi," kata Towel, akronim dari Tommy, sebagaimana dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (5/8).
Towel mengatakan, BOPI tidak diperlukan selama ada induk cabang olahraga. Bahkan, dia menyebut keberadaan BOPI memberi peluang terjadinya Break away League, atau liga yang diharamkan di seluruh dunia karena di luar federasi.
BOPI pernah terjadi mendukung Liga Primer Indonesia (LPI) 2010 diputar tanpa rekomendasi dari PSSI. Begitu juga pada tahun 2012, saat Indonesia Super League (ISL) diputar oleh Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) tanpa rekomendasi PSSI.
"Oleh karena itu ditegaskan, secara prinsip, Komite Eksekutif PSSI menolak keberadaan dan keterlibatan BOPI,"tegas Towel.