REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) berjanji segera menanggapi keluhan manajemen Sriwijaya FC terkait tagihan utang kepada penyelenggara liga Indonesia PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Ketua Umum BOPI Richard Sam Bera mengatakan, pihaknya akan membalas surat resmi manajemen Sriwijaya FC kepada BOPI terkait penyelesaian utang PT LIB, besok.
"Keluhan atau aduan Sriwijaya FC sudah kami sampaikan ke PT LIB dan tampaknya masih dalam proses," kata Richard.
Sebelumnya, Sriwijaya FC kembali mempertanyakan keseriusan BOPI terkait penyelesaian utang PT LIB. Menurut mereka, hingga saat ini belum ada langkah taktis dari pihak BOPI terkait utang PT LIB ke Sriwijaya. Padahal, saat manajemen Sriwijaya FC audiensi ke pihak BOPI, beberapa waktu lalu, Richard Sam Berra menjanjikan mediasi dengan PT LIB.
"Kami pertanyakan keseriusan BOPI dalam selesaikan utang PT LIB kepada klub. Sampai saat ini, kami belum mendapatkan kejelasan kapan BOPI undang kami untuk mediasi dengan PT LIB," ungkap Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin, dalam keterangan tertulis.
BOPI sempat menjadwalkan mediasi PT LIB dan Sriwijaya FC pada 13 Februari 2020. Bahkan, Richard disebut juga pernah mengatakan Liga 2 2020 berpotensi diundur agar masalah utang klub bisa selesai lebih dulu. Di satu sisi, kick-off Liga 2 akan digelar pada 14 Maret.
Utang PT LIB ke Sriwijaya FC mencapai Rp 3,4 miliar yang berasal dari rating televisi, Elite Pro Academy, dan subsidi klub di Liga 1 2017 serta Liga 2 2018. Mereka menyatakan, tidak masalah jika utangnya dilunasi dengan dicicil.
Hendri melanjutkan, Sriwijaya FC juga paham dengan kondisi keuangan PT LIB. Namun, klub meminta tenggat waktu pembayaran yang jelas.
"Sampai saat ini, kami belum ada kata sepakat dengan PT LIB atau komitmen permohonan penyelesaian tagihan dengan PT LIB. Karena itu, kami berkirim surat kepada BOPI untuk menagih janji mediasi antara kami dengan PT LIB. Kami menuntut agar rekomendasi Liga 2 tidak diberikan jika PT LIB tidak segera melunasi utang," kata Hendri.