REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Imam Besar Masjid Raya Al Hikmah, New York Shamsi Ali menilai proses Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) yang lebih berdinamika sebagai sebuah keniscayaan dalam kehidupan berorganisasi.
“Saya mengajak semuanya untuk berpikir positif. Hendaknya dilihat bahwa kejadian di Muktamar NU tidak lebih dari dinamika dalam berorganisasi. Biar Muktamar NU berakhir dengan baik dan tenang,” kata Shamsi saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (6/8).
Meski begitu, ia sempat mendengar jika pelaksanaan Muktamar NU di Jombang, Jawa Timur sedikit mengalami kekisruhan dalam proses pemilihan Rais Aam. Di satu sisi, ujarnya, ia menyayangkan hal tersebut.
“Apalagi jika dalam proses itu ada intrik-intrik politiknya. Akan saya lebih sayangkan lagi jika apa yang diisukan kalau dalam proses itu ada permainan uang,” ujarnya.
Namun, ia juga ikut bernafas lega setelah akhirnya hasil muktamar menetapkan KH Ma’ruf Amin sebagai Rais ‘Aam PBNU dan KH Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum PBNU.