REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi yang dibentuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan setiap kompetisi yang akan dilaksanakan di Indonesia harus jelas regulasinya.
PSSI berencana menggelar kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) pada Oktober mendatang. Namun Surat Keputusan (SK) Menpora Nomor 01307 tahun 2015 tentang Pembekuan PSSI belum dicabut meskipun gugatan PSSI sudah dimenangkan PTUN. Kemenpora masih berpandangan PSSI tidak dapat menyelenggarakan kompetisi.
Sebelumnya Biro Hukum Kemenpora Yusuf Suparman mengatakan pelaksanaan ISL harus di bawah supervisi Tim Transisi yang dibentuk oleh Kemenpora. Ini perlu dilakukan karena kepengurusan PSSI sudah dianggap ilegal.
Anggota dari Tim Transisi Cheppy Triprakoso Wartono mengatakan masih akan melihat perkembangan untuk menggelar kompetisi ISL. "Kami akan lihat perkembangannya, kami akan bikin event-event. Menggulirkan kompetisi juga kan harus jelas," ujar Cheppy, Kamis (6/8).
Cheppy mengatakan apabila sebuah kompetisi sudah jelas kepastiannya, maka setiap peserta juga tidak akan dirugikan. Cheppy mengaku masih harus meyakinkan para peserta apabila nantinya akan menyelenggarakan kompetisi.
"Dari peserta merasa diombang-ambing, PSSI tidak, Tim Transisi juga gimana. Jadi ya peserta harus kita yakini dulu," kata Cheppy.