REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Striker Atletico Madrid, Fernando Torres, berjanji untuk tampil habis-habisan pada musim mendatang. Pemain berusia 31 tahun itu mengatakan, akan memberikan segalan-galanya untuk klub yang dibelanya agar tampil sebagai juara La Liga musim 2015/2016.
Ambisi darinya itu, menyusul fakta prestasi El Nino yang miskin selama ini. "Anda harus selalu punya cita-cita. Dan saya akan memberikan seluruh hidup saya untuk mencapainya," kata pemain kelahiran Maret 1984 itu, saat berada di Shanghai, Cina pekan lalu, seperti dilansir ESPN FC.
Kemunculan Torres di negeri Tirai Bambu adalah bagian dari lawatan tandang Atletico Madrid melawan klub lokal Shanghai SIPG sebelum kick off perdana Liga Spanyol dimulai pekan mendatang. Torres menyampaikan, satu-satunya prestasi yang ingin dia dapatkan saat ini ialah mengantarkan Atletico sebagai juara liga.
"Saya belum (pernah) memenangkan liga. Dan melakukannya bersama Atletico akan sangat istimewa," sambung dia.
Prestasi Torres memang terbilang tak pernah cemerlang. Selama 13 tahun berkarier, tak sekalipun dirinya mengangkat trofi juara liga. Padahal, sepanjang kariernya, penyerang bernama lengkap Fernando Jose Torres Sanz itu sudah merumput di tiga liga utama dunia dan bergonta-ganti seragam klub-klub papan atas dunia.
Karier profesional Torres berawal dan besar di Stadion Vicente Calderon, Madrid. Penggila tokoh kartun Kapten Tsubasa itu masuk skuat utama Atletico Madrid pada 2001. Enam tahun berseragam Los Indios, dirinya tampil sebanyak 214 pertandingan dengan catatan 82 gol. Tetapi, penampilan selama enam tahun tersebut, Torres tak memberikan gelar apa pun bagi Atletico.
Pada 2007, Torres menerima tawaran untuk merumput di Liga Primer Inggris. Liverpool memboyongnya ke Anfield dengan nilai transfer mencapai 20 juta poundsterling (Rp 420,5 miliar), tertinggi dalam sejarah klub. Di Inggris, Torres tampil memukau pada musim pertama, dan sempat diprediksi akan membawa kebangkitan bagi The Reds. Namun, empat tahun bersama Liverpool, Torres juga tak mampu memberikan gelar juara liga.
Sampai akhirnya, pada 2011, runner up Liga Primer (2010-2011), Chelsea menawarkan 50 juta poundsterling kepada Liverpool untuk melepas Torres. Transfer Tores ke Stamford Bridge ketika itu tercatat sebagai pemain termahal ke empat di dunia. Tapi tak berarti, keberadaan Torres di The Blues, malah jauh dari harapan. Alih-alih juara Liga Primer, the Blues malah semakin keluar dari dominasi liga utama.
Selanjutnya, pada 2014, pelatih Chelsea, Jose Mourinho ketika itu mengeluarkan Torres dari skuat utama. Mou mengirimkannya ke AC Milan, untuk merumput di Seri A, Liga Italia dengan status pemain pinjaman. Pun ternyata, di San Siro Torres tak berarti apa-apa. I Rossoneri tak pernah mengandalkannya. Itu terlihat dari catatan penampilan dan raihan gol. Sepanjang musim pertandingan 2014, Torres hanya mencetak satu gol, dari total 10 kali penampilannya di Serie A.
Pada musim pertandingan 2015, AC Milan tetap tak mengharapkan Tores tampil di skuat utama. AC Milan, malah mengabulkan permintaan Torres agar bisa bermain di klub asalnya di Liga Spanyol, meskipun berstatus pinjaman. Namun selalu buruk, Torres tetap jauh dari harapan mengangkat trofi juara La Liga musim lalu.
Meski buruk di liga, namun Torres berhasil beberapa kali membawa salah satu klub yang disinggahinya untuk memenangkan sejumlah trofi utama. Ketika bersama Chelsea, Torres mampu mengantarkan The Blues sebagai juara Liga Champions dan Piala FA 2012. Pada Piala Dunia 2010, Torres juga ikut membawa timnas Spanyol sebagai juara dunia, menyusul Piala Eropa 2012, dengan menjadikannya sebagai salah satu top skorer.
"Sekarang saya tidak ingin memikirkan hal lain. Saya hanya berharap untuk menang, dan saya bersiap untuk bermain di level yang tinggi," kata Tores melanjutkan. Kepada para pendukungnya di Atletico Madrid, dia mengatakan, "Saya hanya ingin memenangkan gelar (liga)," ujarnya.