Selasa 18 Aug 2015 16:31 WIB

Neraca Perdagangan Juli Cetak Rekor

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ekspor Semester Pertama. Aktifitas bongkar muat peti kemas saat pagi di Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Ekspor Semester Pertama. Aktifitas bongkar muat peti kemas saat pagi di Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2015 surplus 1,33 miliar dolar AS. Surplus ini merupakan yang terbesar dalam 19 bulan terakhir atau sejak Januari 2014.

"Ini berita baik dan capaian luar biasa. Karena neraca perdagangan kita memecahkan rekor selama 19 bulan terakhir. Sebelumnya ada yang lebih tinggi dari 1,33 miliar dolar AS, yaitu pada Desember 2013 sebesar 1,55 miliar dolar AS," kata Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik Adi Lumaksono dalam paparannya di kantor BPS, Selasa (18/8).

Surplus terjadi karena nilai ekspor lebih besar ketimbang impor. Nilai ekspor Juli tercatat Rp 11,41 miliar dolar AS atau turun 15,53 persen dibanding Juni 2014. Jika dibandingkan dengan Jui 2014, terjadi penurunan 19,23 persen.

Sementara nilai impor Juli 2015 tercatat Rp 10,08 miliar dolar AS atau turun 22,36 persen dibanding Juni 2015. Bila dibandingkan dengan Juni 2014, terjadi penurunan signifikan yakni sebesar 28,44 persen.

Secara kumulatif dari Januari-Juli 2015, neraca perdagangan mencatatkan surplus 5,73 miliar dolar AS. Di periode sama tahun lalu, neraca perdagangan Indonesia defisit 1,10 miliar dolar AS.

"Kalau dilihat, surplus ini terjadi karena penurunan impor lebih cepat ketimbang ekspor sehingga neraca perdagangan bisa surplus," tambah Adi.

Penurunan ekspor Juli 2015 disebabkan menurunnya ekspor migas sebesar 1,26 persen dari 1,43 miliar dolar AS menjadi 1,42 miliar dolar AS. Demikian juga ekspor nonmigas yang turun 17,23 persen menjadi 9,9 miliar dolar AS

Penurunan ekspor migas disebabkan menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 25,39 persen menjadi 427 juta dolar AS dan ekspor hasil minyak turun 20,38 persen menjadi 125,8 juta dolar AS.

Sedangkan penurunan ekspor nonmigas terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati dari 1,7 miliar dolar AS pada Juni 2014 menjadi 1,4 miliar dolar AS per Juli 2015.

Dari sisi impor, impor nonmigas Juli 2015 mencapai 7,78 miliar dolar AS atau turun 25,18 persen dibanding Juni 2015. Sedangkan impor migas 2,29 miliar dolar AS atau turun 10,99 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement