REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan tidak ada WNI lain yang menjadi korban ledakan bom di Bangkok, Thailand.
"Berdasarkan notifikasi (pemberitahuan) resmi dari Pemerintah Thailand tidak ada WNI lain yang menjadi korban ledakan bom, di luar dua korban yang sebelumnya," kata Iqbal, Kamis (20/8).
Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Thailand Lutfi Rauf menyampaikan ada dua WNI yang menjadi korban ledakan bom di Bangkok, yaitu satu korban meninggal dan satu korban luka.
Kedua WNI tersebut merupakan pasangan suami istri berinisial HI dan LLT yang sedang menjadi turis di Bangkok. HI yang menjadi korban luka dalam ledakan itu adalah seorang laki-laki berusia 61 tahun asal Jakarta.
HI sedang dirawat di Rumah Sakit Hua Chiew, Bangkok. Sedangkan istrinya yang dilaporkan meninggal dunia adalah LLT. Menurut Iqbal, Kemenlu dan keluarga korban terus berkomunikasi untuk penanganan pemulangan jenazah LLT dan perawatan HI di Bangkok.
"Korban yang luka serius dan korban meninggal sudah kami tangani dengan baik. Kami bekerja sama dengan keluarga korban. Jenazah sudah dipulangkan ke Indonesia tadi malam berdasarkan berita di sebuah media," ujar dia.
Dia juga mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga Indonesia yang berada di Thailand untuk berhati-hati dalam bepergian, khususnya di tempat-tempat terbuka yang kemungkinan dapat menjadi target.
KBRI juga membuka layanan informasi pada nomor +66929031103.