REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bertandinglah dengan berpegang kepada pengetahuan akan jati diri masing-masing tim. Arsenal perlu mengetahui siapa dirinya, sama dan sebangun dengan Liverpool.
Hanya saja siapa pemenangnya, tinggal mencari untuk menemukan tim mana yang mampu mengatasi krisis dan menjalankan ide seluas dan sebebas mungkin ketika melakoni laga.
Penggawa masing-masing tim ingin tampil proaktif. Di sini, Liverpool ngotot turun bertanding berbekal kata momentum dengan huruf besar, sementara Arsenal siap menghadapi segala situasi apapun karena toh tim asuhan pelatih Arsene Wenger bertekad meraih tiga poin penuh di kandang.
Arsenal akan menghadapi Liverpool dalam laga pekan ketiga Liga Primer Inggris musim 2015/16 yang digelar di Emirates Stadium pada Selasa (25/8) dini hari WIB. Pertandingan ini akan disiarkan secara langsung oleh SCTV.
Pasukan asuhan pelatih Brendan Rodgers berkunjung ke Emirates Stadium dengan membentangkan asa lebar-lebar, hanya saja berlaku satu mantra dari sepak bola: bertarunglah dengan seluruh hati sepenih jiwa. Ini lantaran The Reds hanya meraih satu kemenangan dalam sembilan laga Liga Primer Inggris ketika melawat ke Emirates.
Rodgers bukan tanpa masalah. Ia kini dihadapkan kepada realitas bahwa Henderson belum pulih benar cedera, meski bos Liverpool itu telah terlanjur berkoar bahwa ia bakal menurunkan skuat utama siap tempur.
Yang diperlukan the Reds satu saja yakni konsistensi penampilan dengan berkaca kepada musim kompetisi 2013/14. Musim itu menuangkan pelajaran bahwa kunci keberhasilan mengarungi Liga Primer Inggris salah satunya keajegan dalam penampilan dengan performa gemilang.
Di kubu Arsenal, jelas-jelas bahwa Wenger terus memompa semangat anak asuhannya, meski ada sederet pemain bakal absen karena masih dibekap cedera. Mereka adalah Wilshere, Rosicky, Welbeck.