Rabu 26 Aug 2015 14:55 WIB

Pilih Alquran Digital Atau Alquran Cetak?

Rep: c 33/ Red: Indah Wulandari
Kitab suci Alquran.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kitab suci Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keberadaan Alquran digital seakan menggantikan mushaf Alquran cetak yang  kurang nyaman ditenteng kemana-mana. Meski Alquran digital belum ditashih (dikoreksi bacaannya), peminatnya kian banyak meski Kementerian Agama akan merevisinya.

“Lebih suka digital sih, lebih praktis buat aku yang kerja jadi bisa mobile,  dimanapun aku bisa baca dan bisa tarjim (membaca terjemahan Alquran) dan tasmi’ (mengulang hafalan surah Alquran),” ujar salah satu akhwat, Dede, Selasa (25/8).

Wanita karier berusia 33 tahun ini, di sisi lain, merasa kaget karena  hingga kini semua Alquran digital belum melalui proses pentashihan. Proses itu diperlukan bagi Alquran untuk divalidasi kebenaran bahasa Arab dan Indonesia oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMA).

“Ngeri juga sih untuk orang yang awam seperti aku. Tapi, aku berpikir isi yang ada di Alquran digital biasanya hasil convert data dari Alquran cetak," ujarnya.