Kamis 27 Aug 2015 14:48 WIB

BOPI Minta Tim Transisi Bertanggung Jawab

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Logo BOPI.
Logo BOPI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta Tim Transisi dan operator pelaksana Piala Kemerdekaan 2015, bertanggung jawab atas tunggakan kompensasi pertandingan (match fee).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) BOPI, Heru Nugroho, mengatakan akan memanggil dua otoritas pelaksana kompetisi bikinan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk meminta penjelasan.

Heru menegaskan, BOPI, sebagai badan pengawas pelaksana Piala Kemerdekaan berhak untuk mengoreksi pelaksanaan kompetisi tersebut. "Makanya nanti kita butuh penjelasan. Kenapa kok bisa belum dibayar match fee-nya," kata dia saat dihubungi, Kamis (27/8).

Heru pun menerangkan, Tim Transisi bersama Kemenpora adalah otoritas pertama yang harus bertanggung jawab untuk membayar match fee tersebut.  Sementara PT. Cataluna Sportindo, sebagai operator Piala Kemerdekaan yang ditunjuk adalah pengelola dana dari sponsor Piala Kemerdekaan, sekaligus otoritas untuk pembayaran tunggakan tersebut.

Persoalan lainnya, diungkapkan dia, sponsor Piala Kemerdekaan tersebut juga belum terang. Sebab, sampai hari ini, BOPI pun tak mengetahui sponsor yang menjadi penanggungjawab tersedianya anggaran Piala Kemerdekaan.

Disinggung soal pernyataan Ketua Umum BOPI, Noor Aman yang pernah mengatakan sponsor utama Piala Kemerdekaan adalah Bank Mandiri dan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya, Senin (10/8), Heru mengaku, "Kami (BOPI) hanya menduga-duga. Tapi nggak tahu juga siapa (sponsornya)."

Penanggung jawab pelaksana Piala Kemerdekaan, belum membayar uang kompensasi pertandingan untuk klub-klub peserta dalam kompetisi bola sepak tersebut. Padahal kompetisi karangan Tim Transisi Sepak Bola Indonesia itu sudah dilangsungkan sejak Sabtu (15/8) lalu.

Tim Transisi bentukan Kemenpora mengakui, sampai hari ini kompensasi baru diberikan untuk sekali pertandingan. Padahal, hingga memasuki pekan kedua Piala Kemerdekaan, kejuaraan tersebut akan memasuki babak terakhir penyisihan group.

Anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi saat konfrensi pers di Kemenpora, Rabu (26/8) menyampaikan, keterlambatan pemberian insentif pertandingan itu bukan sengaja. Kata dia, tertundanya kompensasi tersebut lantaran proses panjang penjang pencairan dana dari sponsor. Dia pun menolak untuk menyebutkan sponsor yang dimaksud.

"Bukan tidak dibayar. Ada atau belum adanya sponsor paling telat (akan dibayar) 30 Agustus atau 6 September mendatang," sambung dia.

Tertunggaknya match fee pertandingan, sempat membuat sejumlah klub peserta Piala Kemerdekaan mengancam melakukan aksi mogok bertanding. Sebabnya, match fee yang dijanjikan oleh Tim Transisi senilai Rp 50 juta setiap laga memang belum dibayarkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement