REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menilai saat ini tidak ada pilihan bagi pengusaha dan investor selain percaya kepada pemerintah. Pernyataan Rahmat ini menanggapi pernyataan Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin bahwa lesunya ekonomi bukan karena faktor teknis tapi lebih kepada faktor psikologis.
"Hanya saja maksud saya bagaimana kita mengambil hikmah dan manfaat dari pelemahan rupiah ini. Selama ini kita kurang memperhatikan potensi industri nasional kita. Padahal kita ada peluang ekspor. Selama ini ekspor sangat bergantung pada migas. Kita harus kelola impor juga. Industri kita tergerus karena impor kita ini," ujar Rahmat usai menemui pengusaha dari Jepang, Senin (31/8).
Rahmat menekankan, pemerintah harus fokus pada peningkatan nilai ekspor dan penekanan impor. Dia mengatakan, ketergantungan beberapa komoditas impor harus dikurangi secara tegas. "Industri timur yang ekspor dari hasil bumi pasti senang karena mereka memanfaatkan ekspor mereka. Tekan impor juga agar pasar domestik bisa meningkatkan serapan dalam negeri," ujarnya.
Ditanya kembali mengenai kepercayaan pengusaha kepada kebijakan pemerintah, Rahmat sekali lagi menekankan bahwa mau tidak mau kebijakan pemerintah harus diyakini dan dipercaya. "Saya kira semua percaya pada pemerintah. Dan kita ga ada pilihan. Mau tidak mau kita harus percaya. Yang harus dipikirkan langkah langkah saja. Kita kan beberapa kali mengalami ini," katanya lagi.