Senin 31 Aug 2015 22:54 WIB

Kasus Lino, Rini Minta Karyawan BUMN Tetap Profesional

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berbicara dalam Forum CFO di Jakarta, Senin (3/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berbicara dalam Forum CFO di Jakarta, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Rini Soemarno meminta agar para pejabat BUMN tetap menjaga tingkat profesionalisme serta semangat mereka. Selain itu, Rini juga berharap mereka tetap berkeinginan untuk bekerja di BUMN.

Tanggapan ini disampaikan terkait kekhawatirannya terhadap karyawan serta jajaran direksi BUMN yang akan terjerat kasus dugaan korupsi.

"Jadi tentunya kita ingin menjaga profesionalisme terjaga dan orang-orang profesional itu tetap bersemangat dan mau bekerja di BUMN. Banyak sekarang direksi dan karyawan khawatir hal-hal seperti ini akan banyak terjadi, kita melihat dari proses hukumnya bagaimana," kata Rini di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jakarta, Senin (31/8).

Pernyataan Rini tersebut berkaitan dengan penggeledahan Bareskrim Polri di kantor Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino. Penggeledahan ini terkait indikasi korupsi pembelian mobil crane.

Seperti diketahui, kantor Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino digeledah oleh Bareskrim Polri. Lino pun mempertanyakan alasan dilakukannya penggeledahan.

Tak hanya itu, kepada Sofyan Djalil, Lino sempat mengancam akan berhenti dari jabatannya jika masalah tersebut tidak segera diselesaikan. Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Victor Edy Simanjuntak, kepolisian mengamankan 26 bundel dokumen dalam penggeledahan.

Dokumen yang disita tersebut nantinya akan diklarifikasi kepada Lino. Penyidik juga akan menanyakan terkait pengadaan 10 mobile crane 2013 yang hingga kini masih mangkrak di Pelabuhan Tanjung Priok.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement