REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pencari Fakta Komite Umat untuk Insiden Tolikara, Ustaz Fadlan Garamatan mengatakan, Shalat Idul Adha tetap dilakukan di Tolikara. Sebab kebebasan beribadah dijamin oleh negara.
"Karena kebebasan beribadah dijamin oleh negara maka TNI dan Polri, masyarakat, tokoh masyarakat akan menjamin ketertiban Shalat Idul Adha di Tolikara," ujarnya, Senin, (7/9).
Selama ini, terang Fadlan, masyarakat Irian tak pernah punya adat intoleransi seperti yang terjadi di Tolikara. Ini terjadi karena ada orang luar yang masuk ke sana dan membuat kacau.
"Adat orang Irian itu melindungi dan menghormati antar umat beragama baik Islam, Kristen, Katolik. Kita semua saling melindungi."
Jadi, ujar Fadlan, insiden yang terjadi di Tolikara itu adalah insiden yang pertama. Selama ini masyarakat Irian saling menghormati dan menghargai agama masing-masing.