REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Partai Pekerja Kurdistan (PKK) pada Selasa (8/9), membebaskan 20 warga Turki, termasuk petugas bea cukai, yang diculik pada Agustus oleh militan garis keras di Turki Timur dan kemudian dipindahkan ke Irak, kata pejabat.
PKK menyerahkan 20 warga itu ke perutusan terdiri atas pegiat hak asasi manusia, pejabat Kurdistan Irak dan anggota pendukung Kurdi dari Partai Demokratik Rakyat Turki (HDP), yang ke Irak, kata sumber keamanan di Turki Timur kepada AFP.
Petugas bea cukai diharapkan tiba di Habur, perbatasan Turki dengan Irak, pada Selasa (8/9). Ke-20 warga itu, yang ditahan di markas PKK di wilayah Kurdistan Irak sejak penangkap dan mereka, dibebaskan pada Selasa pagi oleh gerilyawan di Provinsi Dohuk di Irak Utara, kata sumber keamanan kepada AFP.
Tentara telah mengumumkan pada 23 Agustus bahwa 12 petugas bea cukai telah diculik oleh PKK di timur Provinsi Van dekat perbatasan dengan Iran. Lebih delapan pekerja telah diculik di perbatasan Uzumlu yang melintas antara Turki dan Irak di bulan yang sama.
Sumber keamanan menjelaskan delapan warga itu sebagai pekerja jalan, meskipun media resmi Turki mengatakan bahwa mereka juga merupakan petugas bea cukai. Menteri Perdagangan dan Bea Cukai Turki Cenap ASCI memastikan pembebasan 20 warga tersebut dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara PKK di Irak Utara mengatakan kepada AFP bahwa keputusan untuk membebaskan para pekerja itu diambil dua hari yang lalu, namun ditunda sampai Selasa pagi karena serangan udara militer Turki terhadap PKK di daerah itu.
"Kami membebaskan 20 pekerja Turki yang ditahan pagi ini, di salah satu desa di daerah Al-Amadiyah," kata Juru Bicara PKK Bakhtiar Dogan kepada AFP, merujuk ke suatu daerah di Dohuk.
PKK melakukan serangan harian terhadap angkatan bersenjata Turki saat militer terus meningkatkan serangan udara dan operasi militer terhadap markas mereka di Turki Tenggara serta Irak Utara. Sebanyak 14 polisi Turki tewas pada Selasa dalam serangan terbaru dipersalahkan kepada gerilyawan Kurdi, setelah PKK pada Ahad menggelar aksi gelombang serangan mematikan terbaru mereka yang menewaskan 16 tentara di Daglica di wilayah Hakkari Tenggara.
Dalam menanggapi serangan tersebut, pesawat tempur Turki melancarkan operasi udara besar-besaran pada Selasa pagi di Irak Utara, menewaskan 40 pemberontak, kata kantor berita Anatolia.