Rabu 16 Sep 2015 13:28 WIB

Menkopohulkam: Tolikara Aman

(dari kiri) Ketua KOMAT Bachtiar Nasir bersama Tim Pencari fakta KOMAT Fadlan Garamatan saat memimpin rapat terbatas yang diikuti oleh perwakilan beberapa elemen yang digagas oleh Tim Komite Umat untuk Tolikara, di Jakarta, Kamis (10/9).
Foto: Republika/ Wihdan
(dari kiri) Ketua KOMAT Bachtiar Nasir bersama Tim Pencari fakta KOMAT Fadlan Garamatan saat memimpin rapat terbatas yang diikuti oleh perwakilan beberapa elemen yang digagas oleh Tim Komite Umat untuk Tolikara, di Jakarta, Kamis (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- oordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan mengatakan situasi di Kabupaten Tolikara, Papua, dalam keadaan aman, khususnya menjelang Idul Adha pada minggu terakhir September 2015. "Tolikara dalam keadaan aman dan semua terkendali dengan baik," ujarnya di Kantor Kemenkopolhukam di Jakarta, Rabu (16/9).

Pernyataan itu disampaikan Luhut demi meredam keraguan banyak orang terkait dengan gangguan keamanan di Tolikara menjelang dan saat pelaksanaan Idul Adha. Pemerintah melalui Kemenkopolhukam telah berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait, termasuk kelompok yang terlibat kerusuhan di Karubaga, Tolikara, saat pelaksanaan perayaan Idul Fitri, beberapa waktu lalu.

Menkopolhukam menyatakan semua pihak siap menjaga keamanan dan perdamaian di wilayah tersebut.

Terkait dengan rehabilitasi gedung-gedung yang hancur pascakerusuhan saat shalat Idul Fitri beberapa waktu lalu, pemerintah telah menyediakan dana pembangunan Rp14,7 miliar. "Dananya masih dalam proses dan akan segera diturunkan," ujar Luhut.

Sebelumnya, Luhut juga telah mengatakan bahwa tidak akan ada pengamanan khusus di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, saat perayaan Idul Adha. "Tidak perlu pengaman khusus karena semua baik-baik saja. Saya sudah bertemu dengan perwakilan tokoh masuarakat serta pemuka agama Islam dan Kristen di Tolikara dan mereka berjanji untuk menjaga kedamaian," ujar Luhut di Kantor Kemenkopolhukam di Jakarta, Senin Kemarin.

Untuk itu, ia meminta pihak-pihak lain untuk tidak membuat "heboh" karena keadaan di Tolikara sudah kondusif.

"Jangan dibesar-besarkan, semua ingin hidup damai. Untuk apa berkelahi?" katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement