REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur PT Pertamina (persero) Dwi Soetjipto mengatakan program mandatori biodiesel B15 membantu menyelamatkan devisa negara. Sebab, kuota impor solar Pertamina berkurang cukup besar dengan adanya program pencampuran solar dengan minyak kelapa sawit ini.
Dwi mengatakan, untuk tiga bulan ke depan yakni dari Oktober-Desember, Pertamina akan menyerap biodiesel sebesar 330 ribu kl per bulan.
"Dari aspek kebutuhan dolar, impor dalam tiga bulan kedepan akan berkurang 360 juta dolar AS. Mudah-mudahan ini signifikan membantu persoalan ekonomi makro kita," kata Dwi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (22/9).
Pertamina, kata Dwi, akan terus menambah penyerapan biodiesel. Tahun depan, Pertamina rencananya memproduksi biodiesel 5,14 juta kl. Dengan kuota sebanyak itu, maka Pertamina menghemat impor solar senilai 1,49 miliar dolar AS.