REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City baru saja melalui pekan yang buruk usai ditumbangkan Juventus 1-2 pada laga pertama fase grup Liga Champions, serta kalah dengan skor yang sama saat menjamu West Ham pada ajang Liga Primer Inggris pekan lalu.
Dua kekalahan tersebut memupus rekor selalu menang yang diraih City sejak awal musim. Bahkan rekor lainnya, yakni tak pernah kebobolan pada lima laga resmi pertamanya musim ini juga pupus akibat dua kekalahan yang diderita di kandang sendiri, Stadion Etihad, tersebut.
Meskipun masih berada di puncak klasemen dengan perolehan 15 poin, posisi the Citizens jauh dari kesan aman karena rival sekotanya, Manchester United, mengintai di posisi kedua dengan selisih hanya dua poin. Untuk kembali menjauh, City harus memenangkan laga melawan Tottenham Hotspur di White Hart Lane, Sabtu (26/9) ini.
Menjadi target yang tak mudah terlebih Spurs tengah bangkit usai memetik dua kemenangan beruntun di ajang Liga Primer musim ini. Usai mempecundangi tuan rumah Sunderland 1-0 dua pekan lalu, skuat Mauricio Pochettino kembali menang 1-0 atas tamunya, Crystal Palace, pekan lalu.
Di ajang Piala Carling tengah pekan ini, Spurs memang kalah 1-2 dari Arsenal, sedangkan City menang besar 4-1 di markas Sunderland. Akan tetapi kedua hasil itu tak bisa dijadikan tolok ukur mengingat kedua tim bermain dengan skuat lapis keduanya. Oleh karena itu, sudah seharusnya City mewaspadai Spurs pada pertemuan nanti.
Sayang, di tengah ambisi untuk bangkit, manajer City, Manuel Pellegrini tengah dipusingkan dengan terancam absennya sejumlah pemain pilar, sebut saja Vincent Kompany dan David Silva. Belum lagi sejumlah pemain lain seperti Samir Nasri, Gael Clichy, Pablo Zabaleta, dan Eliaquim Mangala.
Dengan demikian, Pellegrini tampaknya bakal mengandalkan Sergio Aguero yang akan ditopang oleh gelandang anyar asal Belgia, Kevin de Bruyne, dari lini tengah. Di lini belakang, Joe Hart tampaknya akan mengambil alih tanggung jawab kepemimpinan dari pundak Kompany.
Khusus Hart, pada laga terakhir City melawan Spurs, penjaga gawang timnas Inggris itu tampil sebagai man of the match. Kiper berusia 27 tahun itu tentunya ingin mengulang prestasi tersebut.
Apalagi, baru-baru ini ia baru saja disanjung kiper timnas Italia, Gianluigi Buffon, sebagai salah satu dari tiga kiper terbaik di dunia. Usai rekor tak kebobolannya pupus, eks kiper Birmingham City itu tentunya ingin membuktikan pujian Buffon itu tak salah alamat. Ayo buktikan Hart!