REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama asal Papua, Ustadz Fadlan Garamatan menyambut baik rencana kemennterian agama yang akan memetakan potensi pondok pesantren yang berada di Papua. Ia mengatakan, yang dibutuhkan oleh ponpes papua saat ini yaitu pemetaan SDM agar para santrinya dapat hijrah ke provinsi atau negara lain untuk mendalami ilmu agama.
"Sehingga setelah selesai menimba ilmu, para santri inilah yang akan membangun ponpes tersebut dan memberikan motivasi kepada yang lainnya," ujar Ustadz Fadlan Garamatan kepada Republika.co.id, Ahad (27/9).
Ia menjelaskan, saat ini keberadaan ponpes di Papua belum maksimal dirasakan masyarakat sekitar. Masyarakat belum begitu mengenal ponpes dengan baik. Kebanyakan ponpes diisi oleh warga transmigrasi karena warga asli belum memahami pesantren dengan baik.
Untuk itu, perlunya membuat para santri belajar ilmu agama di tempat lain agar mereka dapat beradaptasi dan memiliki wawasan yang luas. Sehingga dapat membangun ponpes yang ada di Papua.
Ia mengaku tidak tahu persis berapa jumlah ponpes yang ada di Papua. Namun, di setiap kabupaten biasanya terdapat ponpes. Menurutnya, walaupun jumlah ponpes tidak terlalu banyak namun ponpes tetap memiliki kontribusi bagi masyarakat sekitar terkait pengembangan ilmu agama Islam. Hanya saja masyarakat masih mengalami proses pemusiman. Masyarakat hanya tertarik mendalami ilmu agama saat tertentu saja. Misalnya saat bulan puasa.
Ia berharap, program yang direncanakan oleh kementerian agama ini dapat segera terlaksana dan bukan hanya menjadi wacana saja. Ini dikarenakan para santri ini merupakan potensi untuk pengembangan dakwah di wilayah mereka masing-masing.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama sedang melakukan pemetaan potensi pondok pesantren yang ada di Papua. Direktur ponpes kementerian Agama, Mohsen mengatakan program ini dimaksudkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pondok pesantren agar mempunyai kemandirian ekonomi. Sehingga ponpes tidak bergantung pada pemerintah maupun instansi lainnya.