REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Selasa kemarin, Majelis Ulama Indonesia menerima kedatangan Syekh Ali Jaber. kedatangan Syekh Ali terkait sejumlah polemik di sosial media.
Ketua Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis mengatakan, kedatangan Syekh Ali Jaber dimaksudkan untuk meminta nasihat dan bimbingan MUI sekaligus meminta maaf terkait polemik yang berkembang di masyarakat. "Akhlak dai harus menjadi teladan kepada umat. Mudah-mudahan antar dai dapat saling mengingatkan dengan cara yang baik dan sopan sehingga tak membingungkan umat," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Rabu (30/9).
Menurut Cholil, ada beberapa hal yang disampaikan Syekh Ali Jaber. Pertama, meminta arahan dan bimbingan terkait aktivitas dakwah. "Jika ada kesalahan, Syekh Ali siap memperbaiki," kata dia.
Kedua, Meminta maaf kepada MUI dan Umat Islam jika ada kata yang meresahkan. "Mungkin karena tak begitu fasih bahasa Indonesia sehingga ucapannya bisa disalahpahami," kata dia.
Ketiga, tidak ada niatan dengan ucapannya untuk mendeskreditkan umat Islam. "Keempat, soal tawassul dan qurban tak niat untuk masuk masalah khilafiyah sehingga kalau ucapan yang berbeda pendapat mohon diluruskan oleh MUI dan asatidz," kata dia.
Kelima, siap melakukan dan bekerjasama dengan siapapun khsususnya dengan para asatidz demi persatuan umat Islam dan menyebar dakwah yang damai.