Kamis 01 Oct 2015 14:53 WIB

Masyarakat Indonesia Makin Suka Ngopi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Kopi
Foto: ist
Kopi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi kopi masyarakat Indonesia semakin meningkat. Wakil Ketua Umum III Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Theng Hong Sioe mengatakan pada 2010 konsumsi kopi hanya 0,5 juta kilogram per kapita. Namun dalam kurun waktu lima tahun terakhir konsumsi kopi meningkat mencapai 1,1 juta kilogram per kilogram.

"Memang benar serapan dalam negeri sedang meningkat, dan yang kita dorong untuk ekspor adalah komoditi yang high grade," ujar Theng di Jakarta, Kamis (1/10).

Theng menjelaskan, dengan mengekspor komoditi kopi yang high grade maka dapat meningkatkan pemasukan devisa bagi negara. Pasalnya, harga biji kopi yang high standar dengan yang kualitas menengah bisa mencapai dua kali lipat. Menurut Theng, biji kopi kualitas menengah biasanya lebih banyak diserap untuk konsumsi di dalam negeri.

Sementara itu, Direktur Minuman dan Tembakau Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Faiz Ahmad mengatakan, konsumsi kopi di dalam negeri meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan kafe dan kedai yang menyediakan minuman kopi di berbagai kota. Bahkan, di desa-desa juga sudah mulai latah dengan minuman kopi.

"Akhirnya mulai rebutan, industri mulai kesulitan memperoleh bahan baku kopi, namun alhamdulilah harga membaik dan sekarang petani happy karena panennya bagus," kata Faiz.

Dengan semakin meningkatnya konsumsi kopi, Faiz berharap Kementerian Pertanian bisa mengambil peluang untuk intensifikasi dan ekstensifikasi lahan-lahan kopi. Faiz mencontohkan, di sela-sela lahan tembakau di Kabupaten Temanggung dapat ditanami kopi arabica. Pasalnya, permintaan ekspor kopi arabica di Amerika Serikat dan Eropa terus meningkat namun produksinya masih sekitar 25 persen.

Sampai saat ini industri pengolahan kopi masih berlanjut, dan beberapa perusahaan kopi ternama sudah melakukan perluasan investasi. Menurut Faiz, ekspor green bean tidak dapat dihindarkan karena lebih awet ketimbang kopi dalam bentuk bubuk yang hanya tahan enam bulan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement