Kamis 01 Oct 2015 16:26 WIB

'Bendera Berkibar, Hilangkan Konflik Antar Faksi di Palestina'

Palestina
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bendara Palestina berkibar di Kantor PBB. Peristiwa bersejarah ini idealnya memotivasi warga Palestina untuk memperkuat kesatuan.

"Faksi-faksi Palestina yang ada di Palestina harus bersatu. Singkirkan perbedaan, satukan kekuatan," ungkap Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri, Muhyidin Junaidi, Kamis (1/10).

Menurut Kiai Muhyidin, dengan berkibarnya bendera Palestina sudah dapat dipastikan ada upaya mencari celah mengurangi kekuatan Palestina. Salah satu melalui politik pecah-belah antar faksi. Celah ini sangat mungkin dimanfaatkan Israel dan kroninya agar kekuatan Palestina sebagai sebuah kesatuan bangsa melemah.

"Jadi, saya kira sudah sewajarnya faksi-faksi di Palestina tak lagi bergerak sendiri-sendiri.Jangan tunjukkan konflik ke luar, dengan itu langkah Palestina menjadi negara merdeka bisa mulus," tegas Kiai Muhyidin.

Sebelumnya, bendera Palestina akhirnya bisa berkibar di kantor pusat PBB di New York, dan disaksikan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Sekjen PBB Ban Ki-moon. Hal ini bisa terlaksana setelah 119 dari 193 negara anggota PBB, menyetujui resolusi yang diajukan Palestina dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement