Jumat 02 Oct 2015 09:09 WIB

Santri Annaba Masuk Timnas Timor Leste

Mualim, Alumni Pesantren Mualaf Annaba Center
Foto: Annaba-Center.com
Mualim, Alumni Pesantren Mualaf Annaba Center

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT --  Menjadi santri tidak membatasi diri untuk berkarir, dalam bidang apapun. Itulah yang dilakukan oleh Muallim Monteiro seorang pemuda berkebangsaan Timor Leste yang beberapa tahun lalu menuntut ilmu di Pesantren Pembinaan Muallaf-Yayasan Annaba Center Indonesia.

Muallim, panggilan akrab pria yang hijrah dari agama Katholik ke Islam ini, adalah sosok yang sangat gemar bermain sepak bola. Sering kali ia dipanggil oleh klub-klub sepak bola daerah dan diminta untuk bergabung memperkuat tim kesebelasan tersebut.

Nasib baik menimpa Muallim. Berawal dari hobi, sekarang ia mendapat kesempatan untuk bisa “unjuk gigi” dalam kejuaraan internasional, khususnya Asia Tenggara mewakili negaranya, Timor Leste.

Menjadi pesepak bola yang handal memang salah satu opsesi Muallim. Meskipun demikian, ia tidak melupakan kewajibannya dalam menuntut ilmu, terlebih ketika berada di pesantren Annaba Center. Ia juga alumni dari salah satu perguruan tinggi swasta dan memilih program studi manajemen informatika komputer.

Melihat latar belakang pendidikan Muallim sudah dapat dipastikan bahwa dia bukanlah seorang yang pemalas, melainkan pribadi yang juga semangat dalam menuntut ilmu. “Saya akan tetap belajar, meski sekarang sudah tidak berstatu sebagai santri dan mahasiswa lagi.”, tegasnya dengan singkat.

Pada kesempatan yang berbeda, KH. Syamsul Arifin Nababan menuturkan para santri tidak dibatasi dalam hal pengembangan minat dan bakat mereka. Sebaliknya, bila minat dan bakat mereka dapat mendatangkan hal yang positif, pesantren Annaba Center akan turut mendorong dan memberikan dukungan tidak hanya sebatas doa, melainkan juga hal-hal lain yang mampu dilakukan.

Itulah sebabnya, mengapa di pesantren Annaba Center kita dapat menemukan santri-santri yang memiliki berbagai macam minat dan bakat karena Annaba tidak membatasi mereka. Kita dapat menemukan santri-santri yang pernah mondok di Annaba menjadi sosok yang berbeda dan bermanfaat ketika di masyarakat, seperti Hasyim yang kini telah menjadi manager di “Bang Martabak”, dan juga Muallim yang kini bergabung di Timnas sepak bola Timor Leste.

"Mereka tidak harus menjadi seorang penceramah yang berdiri dari satu mimbar ke mimbar yang lain, tetapi dakwah mereka juga bisa dilakukan pada lingkungan tempat mereka berkarir”, sebut pak kiai.

Pesantren Annaba Center terus menggali potensi para santri. Hal ini sangat diperlukan mengingat semakin mereka mengetahui minat dan bakat masing-masing, maka akan semakin mudah dalam menyalurkan bakat dan minat mereka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement