Kamis 08 Oct 2015 05:46 WIB

Jadi Informan Media Barat, Rami Sudah 15 Tahun tak Berkunjung ke Suriah

Rep: c16/ Red: Teguh Firmansyah
Sebuah bangunan hancur akibat ledakan di Provinsi Homs, Suriah, pada 14 Juni lalu. (ilustrasi)
Foto: EPA/SANA
Sebuah bangunan hancur akibat ledakan di Provinsi Homs, Suriah, pada 14 Juni lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Media Rusia mulai melancarkan serangan ke sumber-sumber informasi Barat. Salah satu yang dikritisi yakni Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Sebelumnya Observatorium mengklaim memiliki kontak jaringan yang luas di Suriah. Namun informasi-informasi yang disampaikan Rami membuat kecurigaan media Rusia, RT.

Untuk mencari tahu kebenaran sumber informasi yang didapatkan oleh Observatorium, RT melakukan penelusuran.  Ketika hendak ditemui jurnalis RT, Rami berdalih belum bisa diwawancara karena ia mengaku dijadikan sebagai target pembunuhan.

"Kami berada di bawah tekanan karena kami mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang terjadi di Suriah," ujar Rami kepada jurnalis RT Ilya Petrenko.