REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Media Rusia mulai melancarkan serangan ke sumber-sumber informasi Barat. Salah satu yang dikritisi yakni Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Sebelumnya Observatorium mengklaim memiliki kontak jaringan yang luas di Suriah. Namun informasi-informasi yang disampaikan Rami membuat kecurigaan media Rusia, RT.
Untuk mencari tahu kebenaran sumber informasi yang didapatkan oleh Observatorium, RT melakukan penelusuran. Ketika hendak ditemui jurnalis RT, Rami berdalih belum bisa diwawancara karena ia mengaku dijadikan sebagai target pembunuhan.
"Kami berada di bawah tekanan karena kami mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang terjadi di Suriah," ujar Rami kepada jurnalis RT Ilya Petrenko.
Rami juga mengaku mengenal secara personal para aktivis yang bekerja untuk Observatorium. Namun, ketika ditanyai tentang kapan terakhir kali ia mengunjungi Suriah, Rami mengaku terakhir kali berkunjung sekitar 15 tahun yang lalu.
Ia mengaku mengenal beberapa aktivis melalui beberapa rekannya. Selama ini SOHR memasok berita-berita terkait konflik Suriah yang dijadikan sebagai rujukan oleh banyak media barat. Namun, akhir-akhir ini informasi yang dikeluarkan Observatorium berbeda dari informasi yang dikeluarkan website SOHR versi Arab.