Senin 12 Oct 2015 11:45 WIB

Rehabilitasi Narkoba yang Islami akan Dibangun di Makassar

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Sebuah pusat rehabilitasi (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sebuah pusat rehabilitasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Yayasan AR Rahman berniat membangun tempat rehabilitasi para pecandu narkoba. Hal ini karena Ar Rahman melihat bahwa tempat rehabilitasi di Makassar dan Sulawesi Selatan (Sulsel) masih jauh dari memadai.

Pembina Ar Rahman Edi Sutarto menjelaskan, Yayasan Ar Rahman telah memiliki beberapa tempat rehabilitasi berbentuk pondokan seperti di Puncak, Bogor dan Jonggol. Konsep yang dilakukan dalam rehabiltasi pun berbeda dengan cara yang dilakukan tempat rehabilitasi pada umumnya.

"Kalau yang ada di Makassar kan secara medis. Nah kita ingin bangun panti rehabilitasi dengan cara islami. Lebih mendekatkan diri mereka dengan agama," ungkap Sutarto, Senin (12/10).

Sutarto menjelaskan, dengan panti rehabilitasi menggunakan metode pendekatan secara agama, para pengguna narkoba ini bisa lebih cepat dan jarang kembali menggunakan barang haram tersebut. Pasalnya para pengguna ini akan diingatkan secara agama bahaya dari penggunaan narkoba.

Dia menambahkan, selain menjadi tempat rehabilitasi narkoba, pondokan ini nantinya juga bisa digunakan untuk masyarakat yang mengidap HIV-Aids.

Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang menyambut baik inisiasi tersebut. Namun dia menyebut bahwa provinsi Sulsel saat ini memiliki tempat rehabilitasi cukup besar di Badokka, Makassar. Untuk itu pihaknya masih akan berkoordinasi dengan tempat rehabilitasi yang telah ada mengenai keinginan pendirian tersebut.

"Kan kalau rehabilitasi dengan pendekatan agama bisa juga berkoordinasi dengan Badokka. Jadi tempatnya sudah ada tinggal metode yang dilakukan dalam rehabilitasi ini mau seperti apa," ungkap Agus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement