REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- YouTube secara sepihak menutup saluran Hamas di wilayah pendudukan Tepi Barat setelah mendapat tekanan dari Israel. Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan, penutupan tersebut dilakukan menyusul langkah Israel melawan aktivitas media sosial Hamas, dan aktivis yang mendukung gerakan intifadha.
Media Israel, Jerusalem Post mengatakan, saluran Hamas menayangkan video provokatif. Mereka menggunakan lagu populer yang dinyanyikan Eyal Golan dan menggantikannya lirik-lirik perlawanan.
Salah satu lirik seperti, "Dan yang terpenting, hal paling terpenting adalah menyingkirkan Zionis dimanapun berada, dan hal terpenting hal terpenting mengalahkan mereka di tempat." Video itu menayangkan pula aksi penyergapan Hamas, peluncuran roket dan adegan pertempuran.
Kementerian Luar Negeri mengirimkan surat ke Google Israel pada Kamis pekan lalu. Dalam surat itu disebutkan jika tayangan Hamas mengandung unsur-unsur serangan teroris, serta memuji aksi kekerasan dan melancarkan kebencian kepada Israel.
Middle East Monitor melaporkan, beberapa hari lalu, YouTube juga menghapus video yang menunjukkan jamaah wanita yang menghadapi agresi tentara Israel di Masjid Al-Aqsa.