REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Kelompok ekstrimis ISIS berjanji akan membalas kematian komandan yang tewas dalam serangan udara koalisi AS. Salah satu komandan ISIS, Abu Mutaz al Quarashi yang juga dikenal sebagai Fadhil Ahmad al Hayali tewas dalam serangan udara di kota Mosul pada 21 Agustus lalu.
Dalam sebuah rekaman suara yang diunggah di media sosial, ISIS mengatakan akan balas dendam dan menargetkan Rusia. Juru bicara ISIS Abu Muhammad al Adnani dalam pesan suara menyeru Muslim memulai perang suci melawan Rusia dan Amerika.
Ia menuduh kedua pihak tersebut telah membawa kerusakan di Timur Tengah. "Generasi muda Islam dimana pun, nyalakan lah jihad melawan Rusia dan Amerika," kata dia. Rekaman suara ini diunggah di situs ISIS.
Pesan suara tidak menyebutkan apa pun terkait pemimpin mereka Abu Bakar al Baghdadi yang diduga tewas ketika AS menyerang konvoinya melalui serangan udara. Delapan tokoh senior ISIS dilaporkan tewas dalam perjalanan mereka ke pertemuan di Karbala, Irak yang tadinya akan dihadiri juga oleh Baghdadi.
Pesan suara tersebut dirilis Rabu (14/10) ketika AS dan Rusia menggencarkan operasi penyerangan secara terpisah menargetkan ISIS. Namun Washington menuduh Moskow tidak menyerang ISIS melainkan oposisi dari sekutunya, Presiden Bashar al Assad.