REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Anggota senior oposisi Suriah mengatakan partisipasi Iran dalam pembicaraan diplomatik pekan ini di Wina bisa menghambat solusi politik perang Suriah.
AS mengatakan Iran, sekutu utama Presiden Bashar al-Assad, akan diundang dalalm pembicaraan internasional pada Jumat untuk mengakhiri konflik.
Puluhan orang akan hadir, termasuk Rusia dan Arab Saudi. Belum jelas apakah Suriah akan menghadiri pembicaraan itu.
Wakil Presiden Koalisi Nasional Suriah HIsham Marwa mengkritik partisipasi Iran.
"Mengenai masalah mengundang Iran, kehadiran Iran akan membuat rumit pembicaraan Wina karena mereka akan membela Assad. Intervensi Rusia menghambat solusi politik," ujar Marwa kepada televisi Al Arabiya dalam wawancara, Selasa (27/10).
Iran, pekan lalu mengatakan sedang mempertimbangkan apakah akan hadir dalam pertemuan.
"Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan timpalannya dari Rusia mengatakan dalam telepon, Kamis dan Jumat mengenai pertemuan di Wina. Partisipasi Iran sedang dibicarakan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Marzieh Afkham.