REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuh tahun lalu, Al Sadi al-Othmani, seorang tokoh Muslim terkemuka di Brasil, harus menempuh perjalanan selama 12 jam untuk menyampaikan syiar Islam di luar kota. Kini, ulama terkemuka di Sao Paulo itu tak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk menyebarkan agama Islam di negeri penghasil pisang terbesar di dunia itu.
Para ulama dan cendekiawan Muslim di Brasil, sebuah negara berpenduduk terbesar di Amerika Selatan, mulai memanfaatkan internet untuk menyampaikan dakwah Islamiyah. Internet dipandang sebagai sarana yang efektif untuk menyebarkan pesan-pesan keislaman.
''Internet menjadi salah satu dakwah kontemporer paling berhasil, ujar seorang tokoh Muslim terkemuka di Brasil, Al Sadi Al-Othmani, seperti dikutip Islamonline.net. Kepala Departemen Islam di Pusat Dakwah Islam Amerika Latin itu pun mendorong para ulama di Brasil untuk melek internet.
'Saya mendorong para ulama lain untuk menyebarkan pesan dan melebarkan jangkauan dakwahnya melalui dunia maya di negara seluas ini,” tutur Al Sadi. Pria kelahiran Maroko yang telah menetap di Brasil selama tujuh tahun itu haqul yakin bahwa keberadaan internet dapat membantu para dai di negeri itu.
Menurut dia, kebanyakan dai, penebar syiar Islam, di Brasil adalah relawan. Imam terkemuka di Sao Paulo itu pun mengungkapkan pengalaman pribadinya. 'Pada 2007, saat saya menyampaikan khutbah bertema 'Islam dan Pembebasan Budak” di Masjid Sao Paolo, nyata sekali jumlah pengunjung hanya sedikit,’’ ujarnya.
Setelah selesai khotbah, ia diminta untuk menerjemahkan isi dakwahnya itu dan memuatnya di internet. Menurut Al Sadi, materi khotbah itu lalu ditampilkan dalam situs milik seorang pemuda Muslim yang dibuat khusus untuk mengenalkan Islam kepada rakyat Brasil. 'Hasilnya, sungguh mengejutkan, postingan khutbah itu dibaca 800 ribu pengunjung hanya dalam satu pekan,” tutur Al Sadi.
Tak hanya itu, ia pun kebanjiran surat dan email dari banyak orang yang bertanya mengenai Islam. ‘’Banyak dari mereka yang kemudian beralih memeluk Islam,” katanya menegaskan. Berbekal keberhasilan itu, Al Sadi pun kemudian menetapkan diri untuk berdakwah secara online dan mendirikan majalah online untuk mengenalkan Islam kepada seluruh warga Amerika Latin.
Paling tidak, majalah online-nya dibaca sekitar 5.000 pengunjung setiap pekannya. Al Sadi meyakini, menyebarkan pesan Islam lewat internet di negara bertoleransi tinggi, seperti Brasil, sangat efektif. ''Brazil adalah lahan etnis, budaya, dan keragaman agama,” ujarnya.
Al Sadi mengungkapkan, atmosfer toleransi keberagamaan telah membantu keragaman menjadi berkembang. Diakuinya, umat Muslim di Brasil menikmati atmosfer toleransi tersebut. 'Mereka semua memiliki kebebasan untuk beribadah dan mendirikan masjid,” imbuhnya.
Sumber: Pusat Data Republika/Heri Ruslan