REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat agar melakukan shalat Istisqa dan terus memperbaiki diri untuk mengakhiri kemarau panjang di Indonesia lantaran musim kering berkepanjangan ini menimbulkan banyak kerugian.
"Semoga Allah mengabulkan doa kita untuk dapat menurunkan hujan, semoga kita dihidupkan dalam keadaan normal sebagaimana sediakala," kata Menag sebagaimana dikutip laman kemenag.go.id yang dipantau dari Jakarta, Ahad (1/11).
Menag juga meminta agar masyarakat lebih banyak beristigfar, bertaubat sehingga cobaan saat ini berupa kemarau panjang segera berakhir. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, kata Menag LHS, pada 29 September yang lalu sudah mengirimkan surat edaran ke Kanwil se-Indonesia sampai ke seluruh madrasah-madrasah untuk menunaikan sholat Istisqa.
Di beberapa wilayah Tanah Air, kata Menag, sudah turun hujan kendati belum terjadi di sebagian besar Indonesia. Maka, Menag menghimbau agar rakyat Indonesia harus terus berusaha untuk mengatasi kekeringan dan asap yang ada.
"Semoga Allah mengampuni segala kesalahan kita. Jika ini adalah cobaan, mudah-mudahan kita bisa meminimalisasi dan mengurangi perbuatan buruk kita, mudah-mudahan ini bisa berakhir (kemarau panjang)," kata Menag.
Shalat Istisqa oleh pemerintah sendiri dilakukan di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Minggu pagi dan bertindak sebagai pemimpin shalat meminta hujan adalah Imam Besar Masjid Istiqlal H Hasanudin Sinaga.
Sementara itu, bertindak sebagai khatib dalam sholat tersebut adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga hadir dalam prosesi Istisqa tersebut, bersama tokoh ormas keagamaan Islam serta jamaah lainnya.
Kekeringan sendiri sudah terjadi lebih dari enam bulan di Indonesia yang mengakibatkan kekeringan di berbagai daerah. Di Sumatera dan Kalimantan dan wilayah lainnya di Tanah Air kebakaran melanda hutan yang dipicu oleh elnino. Kepulan asap yang masif mengancam kondisi kesehatan warga dalam negeri dan juga negara jiran.