Ahad 01 Nov 2015 18:28 WIB

MUI: Shalat Istisqa Sarana Pertobatan

Rep: Maniarti/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Maruf Amin
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'aruf Amin mengatakan, shalat Istisqa diselenggarakan sebagai upaya dari manusia untuk memohon turunnya hujan dari Allah SWT. "Sebab sudah tidak ada lagi. Ulah manusia itu sudah tidak bisa lagi menurunkan hujan. Pakai pesawat tidak bisa. Membuat hujan buatan harus ada awan," ujar KH Ma'aruf Amin saat ditemui di masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (1/11).

Ia menjelaskan, segala upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kekeringan dan bencana kabut asap masih belum memberikan dampak signifikan. Baik melalui waterbombing maupun upaya lainnya. Sehingga banyak masyarakat yang sakit, penerbangan terganggu serta hewan mati karena kekeringan ini.

Untuk itu, salah satu cara yang dapat dilakukan yakni melalui berdoa. Berdoa yang diajarkan dalam Islam yakni melalui shalat Istisqa atau meminta hujan. Beberapa wilayah juga telah melaksanakan shalat istisqa.

Menurutnya, shalat Istisqa yang diadakan hari ini merupakan shalat istisqa secara nasional. Karena dihadiri oleh wakil presiden dan beberapa menteri kabinet kerja. Untuk itu mudah-mudahan Allah ridha dan menurunkan hujannya.

Jika hujan turun bukan hanya kekeringan yang hilang. Melainkan dapat membawa kesuburuan dan ketenangan. Serta menghentikan permusuhan dan perpecahan yang ada.  Selain itu, shalat Istisqa juga sebagai sarana pertobatan dari maksiat yang telah dilakukan.

Hari ini Kementerian Agama mengadakan shalat Istisqa atau shalat meminta turunnya hujan di masjid Istiqlal Jakarta. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan shalat istisqa ini diadakan agar Tuhan menurunkan keberkahannya dalam bentuk hujan karena sebagian besar wilayah  mengalami kekeringan.

"Sudah lebih dari dua bulan ini sebagian besar wilayah kita tidak turun hujan. Ini bukan hanya menganggu aktivitas tetapi juga bahkan mengancam keselamatan jiwa. Khusunya di wilayah yang terkena dampak dari kabut asap," ujar Lukman saat ditemui usai penyelenggaraan shalat Istisqa di masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (1/11).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement