REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta Muslimat Nahdlatul Ulama menjalankan shoalat Istisqa untuk memohon hujan agar bisa memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
"Saya minta tolong Muslimat pusat, Muslimat Yogyakarta, untuk melakukan sholat Istisqa memohon hujan yang barokah. Meski di beberapa daerah sudah mulai turun hujan, tidak ada kata terlambat karena kekeringan masih melanda banyak tempat saat ini," kata Mensos dihadapan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Yogyakarta, Ahad (2/11).
Ia mengatakan ketika alam banyak dirusak oleh tangan manusia maka alam mengingatkan penghuni alam itu sendiri, yakni manusia, dengan caranya sendiri. Ia sempat menyinggung masyarakat Suku Anak Dalam di Jambi yang memiliki lima hingga tujuh anak dalam satu keluarga harus berjalan ratusan kilometer untuk keluar hutan karena hutan tempat tinggalnya terbakar dan dipenuhi asap.
"Mereka bikin tenda hanya dengan terpal saja di pinggir jalan," ujar dia.
Apa yang sedang dialami masyarakat Suku Anak Dalam, menurut dia, juga menjadi tanggung jawab dan tugas Kementerisan Sosial untuk mencarikan jalan keluarnya. "(Masalah) ini harus kita selesaikan supaya tidak menjadi pertanyaan kubur," ujar dia.
Sebelumnya, Mensos telah melakukan sholat istisqa atau memohon turunnya hujan bersama ratusan warga di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Shalat dilaksanakan di lapangan Polres Katingan pada Minggu (25/10). Sholat dua rakaat yang diawali zikir tersebut dipimpin oleh ulama setempat yakni Haji Muhammad Rusli Arfan.
Warga dari berbagai wilayah di Katingan mengikuti sholat berjamaah. Dengan beralaskan koran seadanya di bawah sajadah, jemaah melaksanakan sholat istisqa meski kabut asap juga mengepung daerah itu. Usai salat bersama, jamaah diajak berdoa untuk bersama memohon agar keselamatan dunia akhirat dan kabut asap segera berakhir.